Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Di sela kunjungannya ke Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor justru menyinggung soal kiprah Putri Ariani.
Diketahui, Putri Ariani merupakan penyanyi muda yang membuat heboh panggung musik internasional.
Dalam sambutannya pada acara penyerahan alat dan mesin pertanian atau alsintan, Isran Noor mendadak menyebut nama Putri Ariani.
Menurutnya, Putri Ariani semakin membuat Indonesia terkenal.
“I am Putri Ariani, I am seventeen years old, I am from Indonesia,” ucap Isran Noor menirukan Putri Ariani.
Sambutan gubernur tersebut lantas mengundang tawa dan tepuk tangan dari masyarakat, maupun pejabat di Pemkab Kukar yang hadir dalam acara tersebut.
Tidak berhenti di situ saja, Isran Noor masih melanjutkan sambutannya membahas Putri Ariani, yang mana ia kagum tentang kehebatan orang Indonesia.
“Ternyata Indonesia itu hebat, orang yang punya keterbatasan saja bisa mengguncang dunia musik internasional,” tutur Isran.
Isran Noor pun berkelakar mengenai kota di Kaltim yang juga dikenal dunia internasional yakni Kota Bangun, salah satu kecamatan di Kukar.
Isran berujar, Kota Bangun adalah kota yang tidak pernah tidur, sama dengan kota-kota besar diberbagai negara lainnya.
“Hanya ada di Kaltim, Kota Bangun, kota yang tidak pernah tidur seperti New York, London, hingga Berlin. Hanya ada di Kaltim, tidak ada di Jawa,” kelakar Isran.
Setelah itu, Isran membeber sejumlah program Pemprov Kaltim yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDA), salah satunya program Beasiswa Kaltim Tuntas.
Menurutnya, perhatian pemerintah terhadap pengembangan SDM cukup besar melalui program Beasiswa Kaltim Tuntas, di mana tahun ini dianggarkan Rp 375 Miliar untuk siswa dan mahasiswa Kaltim.
Isran mengklaim hanya di Kaltim beasiswa digelontorkan besar-besaran.
“Sejak 2019-2023 sudah ada 150 ribu mahasiswa dan siswa yang menerima bantuan beasiswa, di daerah lain tidak ada seperti ini,” tegasnya.
“Karena bagaimana pun hebatnya sumber daya alam suatu daerah, tapi SDM-nya tidak ada, maka tidak akan pernah mendapatkan manfaat dan nilai yang berarti,” pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)