Kabaristimewa.id, Jakarta – Sejak RDF Plant Rorotan mulai beroperasi pada 15 Februari 2025, warga Perumahan Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, merasakan dampak negatif dari fasilitas pengolahan sampah tersebut. Bau busuk yang menyengat, asap hitam, dan serpihan kertas hasil pembakaran mencemari lingkungan sekitar.
Menurut pengurus RT 18 RW 14 Perumahan JGC, Wahyu Andre Maryono, bau sampah paling parah dirasakan oleh sembilan klaster di JGC, termasuk Klaster Shinano, Mahakam, Savoy, dan lainnya. Selain itu, warga di perkampungan belakang perumahan juga terdampak oleh pencemaran udara dari RDF Rorotan.
Keluhan warga semakin menjadi perhatian setelah seorang bocah berusia lima tahun bernama Kefas menulis surat protes kepada pemerintah.
Dalam suratnya, Kefas meminta agar tempat sampah RDF Rorotan dipindahkan karena bau yang menyengat membuatnya kehilangan nafsu makan. Surat ini kemudian menjadi viral.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya melakukan perbaikan cerobong asap RDF Rorotan untuk mengurangi dampak polusi udara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa alat penghilang bau akan berfungsi optimal, dan alat pemantau kualitas udara telah dipasang untuk memastikan lingkungan tetap aman.
Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, menegaskan bahwa RDF Plant Rorotan adalah solusi utama dalam mengurangi beban TPST Bantargebang, yang saat ini hampir mencapai kapasitas maksimal dengan volume sampah harian mencapai 7.500 ton. Namun, warga JGC berharap agar pemerintah lebih serius dalam menangani pencemaran lingkungan yang timbul akibat operasional RDF Plant ini.
Sumber : https://www.liputan6.com/lifestyle/read/5968571/derita-warga-cakung-cium-bau-busuk-sampah-dari-rdf-rorotan?page=4
Penulis : Arnelya NL
