Head Banner

Peringatan Merah Putih Sangasanga, Jejak Pejuang Melawan Penjajah

admin

Foto: Salah satu dokumentasi Wakil Bupati Rendi Solihin di acara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-77
Foto: Salah satu dokumentasi Wakil Bupati Rendi Solihin di acara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-77

Kutai Kartanegara – Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga menjadi momen penting untuk mengingat dan menghargai jasa pahlawan yang telah gigih serta rela berjuang melawan penjajahan Belanda.

Dalam acara Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga ke-77 yang berlangsung pada Sabtu (27/1/2024), Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, turut menyoroti sejarah perjuangan yang menginspirasi itu.

Menurut orang nomor dua di Kabupaten Kukar itu, peristiwa bersejarah Sangasanga adalah momen paling penting untuk merefleksikan perjuangan rakyat Sangasanga melawan penjajahan Belanda pada tahun 1947.

Baca juga  Warga Sanga-sanga Pesisir Nikmati Bantuan Tandon Air Bersih dan Coolbox Dari Pemkab Kukar

Peringatan ini bermula pada tahun 1945, ketika tentara Belanda (NICA) berhasil menguasai Sangasanga yang dikenal kaya akan sumber minyak. Menyikapi hal tersebut, rakyat Sangasanga dengan gigih bersikeras untuk mengusir Belanda melalui perlawanan tanpa henti.

Markas ranting LVRI Sangasanga mencatat bahwa pejuang Sangasanga mengadakan rapat dan merumuskan rencana strategis. Mereka memutuskan untuk merebut gudang senjata Belanda dengan mengalihkan perhatian penjajah melalui berbagai keramaian kesenian daerah pada 26 Januari 1947.

Baca juga  Kukar Punya Mobil Pemadam Canggih, Rendi Solihin: Agar Petugas Lebih Siap

Di tengah keramaian tersebut, para pejuang dengan cermat membagikan senjata dan amunisi yang diperlukan untuk merebut kekuasaan. Pada pukul 03.00 WITA dini hari tanggal 26 Januari 1947, dimulailah aksi perjuangan yang berhasil menggagalkan kekuasaan Belanda di Sangasanga.

Perjuangan ini mencapai puncaknya pada pukul 09.00 WITA, ketika kota Sangasanga berhasil dikuasai oleh pejuang. Bendera Belanda yang berkibar di Sangasanga Muara diturunkan oleh La Hasan sebagai simbol kemenangan dan kemerdekaan.

Baca juga  Langkah Besar Telkom Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Layanan Telekomunikasi Masyarakat

“Peristiwa ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi generasi muda. Semangat dan keberanian pejuang Sangasanga perlu kita kenang dan kita warisi untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tambah Rendi Solihin, menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai sejarah dalam membentuk identitas dan semangat persatuan di daerah ini.

Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga bukan hanya menjadi wadah penghormatan terhadap para pahlawan, akan tetapi juga sebagai upaya memahami dan merayakan warisan sejarah yang membentuk jati diri masyarakat Sangasanga.

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar