Portalborneo.or.id, Kutai Barat – Kabupaten Kutai Barat (Kubar) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pusat pemerintahannya terletak di Sendawar.
Kubar merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Kutai yang ditetapkan berdasarkan UU. Nomor 47 Tahun 1999.
Kubar berbatasan dengan Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di sebelah utara, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar)di sebelah timur, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di sebelah selatan, dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah.
Dikenal sebagai rumah bagi masyarakat adat Dayak, Kubar juga memiliki berbagai obyek wisata.
Tidak hanya menawarkan keindahan alam, wisata kebudayaan menjadi salah satu andalan di Kubar.
Berikut ini kami sajikan enam rekomendasi wisata di Kubar, dilansir dari Tribun Wiki:
- Lamin Tolan
Lamin Tolan satu-satunya Lamin di Kubar yang benar-benar dapat disebut asli dan unik.
Selain dapat dikatakan berumur paling tua (± 200 tahun), konstruksi lamin ini dibangun secara tradisional karena semua bahan-bahannya dibuat tidak menggunakan alat modern, semuanya dibuat secara manual.
Demikian pula spesifikasinya, misalnya lantai menggunakan rotan, dindingnya dibuat dari kulit kayu, bahan pengikat tidak menggunakan paku, melainkan rotan, baik di bagian atap maupun bagian lainnya.
Jadi benar-benar unik.
Ini merupakan lamin Suku Dayak Benuaq.
Lamin ini terletak di Kampung Lambing, Muara Lawa.
Dari Sendawar ibu kota Kubar berjarak ± 45 KM.
Di sekitar lamin terdapat kompleks pekuburan khas Suku Dayak Benuaq, pengunjung bisa melihat Lungun, Templaaq, Kererekng dan Selokng.
- Danau Jempang dan Danau Lainnya
Danau Jempang terletak di Kecamatan Jempang dengan luas kurang lebih 150 km2; (15.000 ha).
Danau yang ada di Kojo (100 ha), Danau Berambai (30 ha), Danau Malinau (25 ha), dan Danau Loa Maong (100 ha).
Semua danau-danau ini merupakan penghasil ikan air tawar yang memasok sebagian besar ikan air tawar di Kalimantan Timur.
- Kersik Luway
Letaknya di Kecamatan Sekolaq Darat, lebih kurang 15 Km dari Desa Melak.
Luas area taman ini 50 km2.
Tiga jenis anggrek yang terdapat di tempat ini antara lain: Anggrek Hitam (Coelogyne Pandurata), Erya Vania, Erya Florida, (Coelogyne Rocus Soini) dan (Bulpophylum Mututina) serta beberapa jenis kantung semar.
Fasilitas di lokasi terdapat ruang informasi, fasilitas kebutuhan bagi wisatawan.
Untuk berkunjung ke tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda-Melak, dilanjutkan dengan kendaraan roda empat atau roda dua.
- Kampung adat Dayak
Mencimai, Benung, Engkuni Pasek dan Pepas Eheng adalah desa-desa yang didiami oleh Suku Dayak Benuaq.
Terdapat lamin yang jaraknya 7 km dari Terminal Kampung Tongkok dan sebagai pusat seni Suku Benuaq.
Di desa Mencimai terdapat Museum Mencimai yang berisikan data dan informasi kehidupan suku Dayak Benuaq dalam berladang, berburu dan kehidupan kemasyarakatan lainnya, lengkap dengan foto dan penjelasannya.
Museum ini dibangun atas bantuan biaya seorang wisatawan Jepang.
Lamin yang dihuni oleh masyarakat di desa-desa ini adalah Lamin Mencimai, Lamin Benung, Lamin Engkuni dan Lamin Eheng.
- Air Terjun Jantur Gemuruh
Objek wisata air terjun Jantur Gemuruh terletak di Desa Mapan.
Keistimewaan Air Terjun Jantur Gemuruh ini terdapat candi peninggalan Hindu yang dikenal dengan batu Begulur.
Terdapat juga lorong-lorong yang dibuat di bawah tanah dengan lapisan batu yang panjangnya 50 meter.
Lokasi ini cocok untuk dijadikan lokasi penelitian pihak kepurbakalaan.
- Desa Tering
Terletak di tepi Sungai Mahakam Kecamatan Long Iram.
Di Desa Tering bermukim masyarakat Suku Bahau yang ramah menerima tamu dengan kesenian Hudoq.
Fasilitas yang tersedia antara lain Lamin adat dan Warung Art Shop.
Upacara yang terkenal adalah Lamelah Tenan, Laliq Iqbal dan Hudoq Apah.
Untuk mengunjungi tempat ini dapat dicapai dengan kapal sungai dari Samarinda ke Datah Bilang selama 2 hari.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id)