Kabaristimewa.id, Beijing – Pemerintah China akan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan big data dalam sistem perawatan lansia serta layanan sosial bagi penyandang disabilitas. Langkah ini diambil untuk mengatasi tantangan populasi lansia yang terus bertambah.
Hingga akhir 2024, jumlah penduduk lansia di China telah mencapai 310 juta jiwa, setara dengan 22 persen dari total populasi. Angka ini diperkirakan akan naik menjadi 30 persen pada 2035, yang berarti hampir sepertiga populasi China akan berusia lanjut.
Lonjakan angka harapan hidup yang kini mencapai 79 tahun turut mempercepat kebutuhan akan sistem perawatan yang lebih canggih. Pemerintah China melihat teknologi sebagai solusi utama untuk mendukung kesejahteraan lansia dan penyandang disabilitas.
Teknologi AI dan big data akan digunakan dalam berbagai layanan, termasuk pemantauan kesehatan lansia secara real-time, perawatan medis berbasis data, serta peningkatan bantuan sosial untuk kelompok rentan.
Pemerintah juga berencana mengembangkan berbagai produk inovatif berbasis teknologi yang dapat membantu lansia dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman dan mandiri. Selain itu, sistem ini akan diterapkan secara luas di pusat-pusat layanan kesehatan dan sosial.
Dengan inovasi ini, China berharap dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan bagi lansia dan penyandang disabilitas, sekaligus mengatasi dampak dari populasi yang semakin menua.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4699445/china-akan-terapkan-teknologi-mahadata-dan-ai-dalam-perawatan-lansia
Penulis : Arnelya NL