Kabaristimewa.id, Samarinda – Hingga Januari 2025, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) mencatatkan 353 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR). Dari jumlah tersebut, 328 korban telah diberikan vaksinasi anti rabies (VAR), sementara 5 kasus lainnya membutuhkan serum anti rabies (SAR) karena luka gigitan yang lebih parah. Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menyatakan bahwa meskipun hanya ada satu kasus positif hewan rabies, kewaspadaan terhadap penyebaran virus tetap harus ditingkatkan.
“Kasus gigitan hewan rabies di beberapa daerah seperti Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, dan Kutai Timur masih terus terjadi, meskipun hanya satu kasus hewan yang terinfeksi rabies,” ujar Jaya dalam penjelasannya. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap pencegahan rabies dengan segera melakukan tindakan medis bila terjadi gigitan hewan penular rabies.
Beberapa daerah rawan rabies di Kaltim meliputi Balikpapan dengan 107 kasus, Samarinda 61 kasus, Kutai Kartanegara 22 kasus, dan Kutai Timur dengan 34 kasus. Dinkes Kaltim terus berupaya untuk menekan angka kasus melalui berbagai langkah seperti sosialisasi, edukasi kepada masyarakat, dan memastikan vaksinasi rabies tersedia di fasilitas kesehatan.
Jaya mengingatkan bahwa penanganan gigitan hewan penular rabies yang cepat dan tepat sangat penting. Masyarakat yang digigit hewan diimbau segera mencuci luka dengan air mengalir dan sabun, lalu segera mencari pertolongan medis untuk vaksinasi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan vaksinasi rutin pada hewan peliharaan untuk mencegah penularan rabies.
Sumber : https://kaltim.antaranews.com/berita/231965/dinkes-kaltim-catat-353-kasus-terkena-gigitan-hewan-penular-rabies
Penulis : Arnelya NL
