Anak Muda Kaltim Diajak Siap Sambut Pekerjaan Ramah Lingkungan

admin

Kuliah Tamu yang digelar oleh Yayasan Mitra Hijau berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT), Selasa, (03/06/2025)

Kabaristimewa.id, Samarinda – Kalimantan Timur disebut memiliki peluang besar menjadi pelopor transisi energi, terutama karena 2,004 juta warganya kini berusia di bawah 30 tahun. Dalam Kuliah Tamu di UMKT pada 3 Juni 2025, dibahas bagaimana anak muda dapat bersiap memasuki dunia green jobs. Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Mitra Hijau dan Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi UMKT.

Fajar Alam, Ketua Program Studi Teknik Geologi UMKT, mengingatkan agar masyarakat tak lagi hanya bergantung pada tambang. “Kita itu masih seperti zaman purba, seperti berburu. Kita menggali tanah, menemukan batu bara, kita kumpulkan dan langsung dijual,” kritiknya. Ia mengajak generasi muda untuk berpikir ke depan.

Baca juga  Mahakam, Jalur Air yang Menyatu dengan Kehidupan Masyarakat

Dicky Edwin Hindarto, Ketua Dewan Pembina Yayasan Mitra Hijau, menyampaikan kompetensi yang dibutuhkan anak muda untuk sukses di sektor energi hijau. “Kepemimpinan kuat, kemampuan menulis, serta kecintaan pada bumi dan makhluk ciptaan Tuhan adalah hal yang penting,” jelasnya. Ia juga menekankan pentingnya bahasa asing dan geopolitik.

Menurut Dicky, perusahaan hijau kini mulai banyak bermunculan. Bahkan sektor tambang pun mulai mencari tenaga ahli di bidang energi hijau. Maka dari itu, ia menyarankan agar anak muda tidak hanya bergantung pada keahlian teknis semata, tetapi juga memperluas perspektif.

Baca juga  Dinas Kominfo Beri Keleluasaan OPD Kaltim untuk Publikasi Program Lewat Media Massa

Media sosial juga mendapat sorotan dalam sesi kuliah tamu tersebut. Fardila Astari dari Yayasan Mitra Hijau mengungkapkan bahwa sosial media kini digunakan oleh HRD untuk menilai karakter calon tenaga kerja. “Jadi, kalau suka debat-debat tanpa data, itu hati-hati ya,” pesannya kepada mahasiswa.

Menurut Fardila, pengaruh sosial media bisa dimaksimalkan untuk menunjukkan komitmen terhadap isu energi hijau. “Influencer di isu energi hijau juga jadi salah satu kesempatan baru,” ungkapnya. Namun, hal itu perlu disertai kemampuan komunikasi dan konsistensi konten.

Baca juga  Diduga Akibat Tambang, Unmul Siap Teliti Penyebab Longsor di Jalan Poros Samarinda–Balikpapan

Green jobs, menurut para narasumber, bukan hanya pekerjaan tetapi bentuk dedikasi terhadap lingkungan. “Sehingga, bukan hanya sekadar mencari pendapatan, tetapi juga lebih berdedikasi dan mencintai pekerjaannya,” kata Dicky. Nilai idealisme menjadi hal penting dalam dunia kerja hijau.

Para peserta kuliah tamu diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang memanfaatkan peluang besar di masa depan. Dengan peran aktif anak muda dan dukungan ekosistem yang tepat, Kalimantan Timur dapat bertransformasi menjadi pusat ekonomi hijau nasional. Masa depan tak lagi di tambang, melainkan di inovasi berkelanjutan.

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar