Konflik Mematikan Thailand-Kamboja di Perbatasan Diredam Lewat Gencatan Senjata

admin

Militer Thailand mengonfirmasi telah mengerahkan pesawat tempur F-16 dan menembakkan rudal ke wilayah Kamboja pada Kamis (24/7). Foto/REUTERS/TPBS

Kabaristimewa.id – Setelah dua hari bentrokan mematikan di perbatasan, pemerintah Thailand dan Kamboja akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata. Kesepakatan itu diumumkan pada Jumat, 25 Juli 2025, oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang turut memediasi konflik sebagai Ketua ASEAN. Bentrokan telah menyebabkan sedikitnya 16 orang tewas dan ratusan ribu warga mengungsi.

Konflik dimulai ketika ketegangan di perbatasan meningkat sejak Mei lalu, menyusul kematian seorang tentara Kamboja dalam kontak senjata. Insiden itu memicu kemarahan publik di Phnom Penh dan memperkeruh hubungan diplomatik kedua negara. Situasi makin memburuk ketika dua prajurit Thailand terluka parah akibat ranjau darat.

Baca juga  Fakta Mengejutkan di Balik Kecelakaan Pesawat American Airlines dan Black Hawk

Sebagai balasan, Thailand pada Rabu malam menarik pulang duta besarnya dari Kamboja dan mengusir diplomat Kamboja dari Bangkok. Keesokan harinya, militer Thailand melancarkan serangan udara menggunakan jet tempur F-16 ke wilayah Kamboja. Serangan tersebut menghancurkan satu target militer dan menandai puncak eskalasi konflik.

Reuters melaporkan bahwa total 16 orang tewas selama bentrokan, terdiri dari 14 korban di Thailand (termasuk 13 warga sipil) dan dua korban di pihak Kamboja. Selain itu, lima orang lainnya di Kamboja dilaporkan terluka. Konflik juga menyebabkan bentrokan menyebar ke 12 titik di sepanjang garis perbatasan.

Baca juga  Kemenangan Tipis Bermakna Besar, Indonesia Buka Peluang ke Babak Lanjutan

Pemerintah Thailand mengungkapkan bahwa serangan brutal Kamboja telah membahayakan warga sipil. “Tindakan Kamboja menunjukkan kurangnya itikad baik dan terus membahayakan warga sipil,” tulis Kementerian Luar Negeri Thailand lewat platform X. Mereka menegaskan bahwa serangan terus dilakukan meski proses diplomasi sedang berjalan.

Di tengah krisis yang memuncak, Malaysia mengambil inisiatif untuk menjembatani kedua negara. Anwar Ibrahim menyampaikan bahwa pihak Thailand dan Kamboja kini membutuhkan waktu untuk menyusun teknis pelaksanaan gencatan. Penarikan pasukan yang telah dikerahkan ke perbatasan menjadi tantangan utama.

Baca juga  Kholidin Unggul di Final Asia Para Cup 2025, Tak Terkalahkan oleh Tuan Rumah

Dengan gencatan senjata yang telah disepakati, situasi perlahan mulai terkendali. Pemerintah Thailand juga telah mengevakuasi lebih dari 100.000 warga ke sekitar 300 titik penampungan. ASEAN menyatakan komitmennya untuk terus memantau perkembangan situasi dan mendukung langkah-langkah stabilisasi kawasan.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250725231349-4-652376/thailand-kamboja-sepakat-gencatan-senjata-ini-syaratnya
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar