Kabaristimewa.id, Jakarta – Child grooming diungkapkan sebagai ancaman serius bagi anak-anak oleh psikolog klinis Kasandra A. Putranto. Untuk mendapatkan kepercayaan sebelum melakukan eksploitasi seksual, pelaku membangun hubungan emosional dengan korban menggunakan berbagai cara manipulatif.
Tidak hanya dari kalangan orang asing, pelaku juga bisa berasal dari lingkungan sekitar anak, seperti keluarga, guru, atau pekerja sosial. Grooming terhadap anak yang lebih muda bahkan dapat dilakukan oleh remaja yang lebih tua dalam beberapa kasus.
Bahwa child grooming tidak memiliki durasi yang pasti dan bisa terjadi kapan saja, Kasandra tegaskan. Beberapa pelaku hanya membutuhkan waktu beberapa minggu, sementara yang lain menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan sebelum akhirnya melakukan eksploitasi.
Memanfaatkan platform digital seperti media sosial dan aplikasi pesan, pelaku sering kali mendekati korban selain melalui interaksi langsung di lingkungan rumah dan sekolah. Dengan metode ini, mereka dapat berkomunikasi tanpa menimbulkan kecurigaan.
Target utama para pelaku adalah anak-anak yang merasa kesepian, kurang percaya diri, atau mengalami masalah dalam keluarga. Oleh karena perhatian dan empati palsu yang diberikan, mereka lebih mudah terpengaruh dan perlahan-lahan semakin bergantung pada pelaku.
Untuk membuat korban meragukan dirinya sendiri, pelaku juga menggunakan teknik manipulasi psikologis seperti gaslighting. Korban dalam beberapa kasus bahkan berusaha mereka isolasi dari lingkungan sosialnya agar lebih mudah dikendalikan.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4712821/kenali-karakteristik-dan-pihak-yang-dapat-jadi-pelaku-child-grooming
Penulis : Arnelya NL