TENGGARONG – Penelitian yang dibiayai oleh APBD Murni 2024 di Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) hampir selesai, dengan mayoritas kegiatan telah diseminarkan. Sekitar 10 persen kegiatan yang tersisa ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
“Semua kegiatan penelitian hampir selesai, hanya tersisa sekitar 10 persen yang belum diseminarkan,” ujar Kepala BRIDA Kukar, Maman Setiawan, Sabtu (16/11/2024).
Kegiatan penelitian ini mencakup tiga bidang utama, di mana masing-masing bidang memiliki jumlah penelitian yang bervariasi, hingga mencapai 12 penelitian. Penelitian tersebut didasarkan pada usulan dari OPD di Kukar dan dilaksanakan melalui kemitraan dengan perguruan tinggi.
“Hampir semua dinas mengusulkan penelitian, dan untuk mitra penelitian, kami bekerja sama dengan universitas-universitas di Kaltim, seperti Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda dan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) Tenggarong,” ungkap Maman.
BRIDA juga bersiap untuk kegiatan penelitian baru yang didanai oleh APBD Perubahan 2024. Namun, jumlah kegiatan ini masih menunggu usulan dari OPD.
“Karena waktunya yang terbatas, jumlah kegiatannya tidak terlalu banyak,” jelas Maman.
Kukar telah meraih predikat “sangat inovatif” berdasarkan indeks inovasi daerah Kemenristek. Di bidang sosial budaya, sebagian besar penelitian telah selesai dengan hanya dua kegiatan yang belum diseminarkan, menurut laporan Kepala Bidang Sosial Budaya, Tulus Sutopo.
“Sekitar dua kegiatan lagi di bidang sosial budaya yang belum diseminarkan, sisanya sudah berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat, BRIDA Kukar berupaya menghasilkan penelitian yang tidak hanya relevan tetapi juga mampu menjawab tantangan pembangunan di daerah. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat BRIDA untuk mendorong inovasi yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kukar. (*)
Penulis : Dion