TENGGARONG – Pemulihan jalan nasional yang menghubungkan Tenggarong dan Samarinda kini menjadi perhatian utama pemerintah, menyusul longsor besar yang terjadi di RT 4, Dusun Margasari, Desa Jembayan, Kecamatan Loa Kulu. Kerusakan ini telah melumpuhkan akses transportasi selama berbulan-bulan, namun Pemkab Kukar menargetkan perbaikan selesai pada Desember 2024.
Pjs Bupati Kukar, Bambang Arwanto, memastikan bahwa langkah-langkah percepatan perbaikan terus dilakukan. Koordinasi intensif dengan pemerintah pusat dan kontraktor telah diupayakan guna mempercepat proses rehabilitasi jalan.
“Kami menargetkan perbaikan selesai pada Desember 2024, sehingga masyarakat dapat kembali menggunakan jalur ini tanpa kendala,” tegas Bambang.
Kerusakan jalan ini tidak hanya berdampak pada mobilitas masyarakat, tetapi juga pada sektor transportasi barang, sehingga membuka jalur alternatif menjadi langkah awal yang diambil pemerintah. Namun, Bambang mengakui bahwa jalur alternatif ini masih membutuhkan perbaikan pada beberapa bagian agar lebih optimal.
“Sebagai pemerintah daerah, kami wajib mencarikan solusi bagi masyarakat. Kami membuka jalur alternatif, namun jalur ini cukup jauh dan beberapa bagian masih perlu perbaikan,” ungkapnya.
Jalur alternatif ini saat ini menjadi satu-satunya opsi untuk masyarakat, meskipun masih memiliki keterbatasan. Selain itu, pemerintah juga mencari solusi lain dengan bernegosiasi bersama PT Multi Harapan Utama untuk memanfaatkan jalan hauling perusahaan sebagai jalur darurat. Jalan ini dianggap dapat membantu kendaraan berat menghindari area perbaikan jalan utama, meski penggunaannya tetap dibatasi karena aktivitas harian truk batu bara.
“Penggunaan jalur ini akan dibatasi karena setiap hari ada 116 truk batu bara yang melintas,” tambahnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kukar, Junaidi, menyampaikan bahwa untuk mengurangi dampak lalu lintas, pihaknya telah menerapkan berbagai rekayasa lalu lintas, termasuk pemasangan portal dan rambu-rambu pembatasan kendaraan besar di sekitar lokasi perbaikan.
“Kami sudah melakukan rekayasa lalu lintas dan memasang portal untuk kendaraan besar. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu mengurai kemacetan,” ungkap Junaidi.
Ia juga memberikan apresiasi atas kesabaran warga sekitar yang tetap mendukung upaya pemerintah dalam menyelesaikan proyek ini. Dengan berbagai solusi sementara yang diupayakan, Pemkab Kukar optimistis proyek perbaikan jalan vital Tenggarong-Loa Kulu dapat diselesaikan tepat waktu untuk mengembalikan akses yang sangat penting bagi masyarakat dan ekonomi daerah. (*)