Head Banner

Transformasi Pendidikan PAUD di Kukar untuk Masa Depan Bebas Stunting

admin

Foto: Bunda PAUD Kabupaten Kukar, Maslianawati Edi Damansyah.

Tenggarong – Dalam upaya memerangi stunting dan memastikan transisi yang lancar dari PAUD ke SD, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mengadakan acara Penguatan Parenting Fasilitasi PAUD.

Acara yang juga sebagai penanda langkah maju dalam pendidikan dan kesehatan anak ini, dibuka oleh Bunda PAUD Kabupaten Kukar, Maslianawati Edi Damansyah, di Hotel Grand Elty pada Rabu (29/5/24)

Berbagai kalangan hadir berpartispiasi dalam kegiatan ini, mulai Bunda PAUD dari berbagai kelurahan dan desa di Kecamatan Tenggarong, pendidik, kepala sekolah tingkat PAUD dan SD, serta wali murid yang antusias.

Bahkan Sekretaris Disdikbud Kukar, Maria Ester, bersama Dinas Kesehatan dan perwakilan dari Puskesmas juga turut serta dalam acara ini. Semuanya berkumpul untuk mendapatkan pengetahuan tentang cara mengasuh, membimbing, dan mendidik anak-anak dengan metode yang efektif dan tepat.

Baca juga  HUT ke-79 RI, Rendi: Ajang untuk Mencapai Indonesia Emas 2045!

Maslianawati Edi Damansyah menekankan pentingnya adaptasi pendidikan di era digital.

“Pendidikan PAUD kini tidak hanya berhenti di usia enam tahun, tetapi juga mencakup kelas 1 dan 2 SD. Guru SD harus memiliki kemampuan parenting yang sama dengan guru PAUD untuk membimbing anak didik mereka,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mengedukasi orang tua dan guru tentang pengasuhan yang tepat di era digital, mengingat literasi digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Baca juga  Tingkatkan Layanan Keselamatan Pelajar, Dishub Kukar Akan Tambah 2 Unit Bus Sekolah

“Tanpa kemampuan mengelola perangkat digital yang memadai, orang tua akan kesulitan mengontrol aktivitas anak-anak mereka di dunia maya,” tambahnya.

Dengan penekanan pada pengawasan dan bimbingan yang kuat dari orang tua serta pendidik, Maslianawati berharap dapat mencegah masalah yang sering muncul akibat penggunaan teknologi tanpa panduan.

Selain itu, sebagai upaya untuk mengentaskan stunting, ia mendorong kerja sama antara pendidik dan orang tua agar rutin membawa anak ke posyandu, serta memberikan asupan gizi yang cukup.

“Kami ingin melihat stunting di Kukar berkurang secara bertahap melalui kerja sama ini,” ucapnya dengan penuh semangat.

Baca juga  Program Dedikasi Kukar Idaman Untuk Nelayan Capai Rp62,2 Miliar

Dalam visinya untuk masa depan Kukar sebagai Ibu Kota Nusantara, Maslianawati menekankan pentingnya peran pendidik dan orang tua dalam mengarahkan generasi muda.

“Pendidikan berkualitas sejak usia dini adalah kunci untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa yang handal,” tuturnya.

Acara ini hanyalah awal dari serangkaian kegiatan parenting yang akan terus dilakukan di setiap kecamatan di Kukar. Tujuannya adalah agar setiap pendidik dan orang tua dapat memahami pentingnya pendidikan bagi anak usia dini di era digital saat ini.

“Kita harus bersatu demi menciptakan generasi emas Indonesia dengan gizi yang terpenuhi,” tutupnya dengan penuh harapan. (Adv/DiskominfoKukar)

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar