Tenggarong – Deru mesin ketinting dan sorak-sorai penonton memeriahkan Sungai Mahakam di Desa Embalut, Kecamatan Tenggarong Seberang. Pada Ahad (19/5), Balap Ketinting Embalut 2024 kembali digelar dengan semangat tinggi, mempertemukan para pecinta olahraga ketinting dari berbagai daerah di Kalimantan Timur. Acara ini bukan sekadar kompetisi, melainkan tradisi tahunan yang menjadi ajang silaturahmi dan kebersamaan.
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, dengan penuh semangat membuka acara di Dusun Tulak Tepen. Dalam sambutannya, ia menyoroti pentingnya balap ketinting sebagai bagian integral dari budaya lokal. “Balap ketinting bukan hanya olahraga, tapi juga bagian dari budaya kita,” ujarnya, mengapresiasi antusiasme masyarakat dan komunitas pecinta ketinting.
Sejak tahun 2019, event ini telah menjadi agenda rutin di Desa Embalut. Kades Embalut, Yahya, mengungkapkan kebanggaannya atas peningkatan jumlah peserta setiap tahun. “Peminat balap ketinting semakin meningkat, terbukti dari peserta yang datang dari berbagai daerah di Kaltim,” ungkapnya.
Semangat gotong royong tampak nyata dalam persiapan dan pelaksanaan acara. Panitia, warga desa, dan sponsor bekerja sama demi suksesnya Balap Ketinting Embalut 2024. “Ini contoh nyata sinergi yang patut diapresiasi,” kata Edi Damansyah, menekankan pentingnya kerjasama dalam setiap kegiatan komunitas.
Lebih dari sekadar balapan, acara ini menjadi momen berharga bagi para peserta untuk menjalin persahabatan dan mempererat persaudaraan. “Di sini kita bukan hanya bersaing, tapi juga bersilaturahmi,” kata Andi, salah satu peserta balap.
Di tengah arus modernisasi, tradisi Balap Ketinting Embalut menjadi pengingat akan kekayaan budaya dan kearifan lokal Kalimantan Timur. Event ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyatukan dan memacu semangat masyarakat setempat. (Adv/DiskominfoKukar)