TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tak ingin kelimpungan menghadapi ancaman krisis pangan global akibat fenomena Super El Nino. Bergerak cepat, Kukar bersama Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan langkah jitu untuk mengamankan ketersediaan pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kukar, Muhammad Taufik, mengungkapkan pihaknya bersama tim darurat pangan Kementan tengah melakukan identifikasi terhadap sumber air yang berpotensi diubah menjadi lahan persawahan baru.
“Gak mau tinggal diam kita. Kementan sudah bentuk tim khusus dan mereka langsung turun ke Kukar. Mereka lagi sibuk identifikasi dan verifikasi lokasi yang masih ada sumber airnya tapi belum jadi sawah,” ujar Taufik, dikutip Diskominfo Kukar, Senin (1/4/2024).
“Kita nggak muluk-muluk perluasan lahan besar-besaran. Yang kita sasar sekarang itu lahan yang dulunya sawah tapi sekarang nganggur. Ini yang mau kita aktifkan lagi,” sambungnya.
Taufik menjelaskan, fokus utama saat ini adalah mengoptimalkan lahan-lahan terlantar yang diketahui masih memiliki cadangan air. Hal ini dilakukan untuk menggenjot produksi beras di Kukar.
Menariknya, opsi membuka lahan persawahan baru juga tak menutup pintu. Distanak Kukar akan mengusulkan hal tersebut ke Kementan dengan catatan kendala yang ada bisa diatasi.
“Kita bakal usulkan ke Kementan supaya bisa perluas lahan sawah. Tapi ingat, ada tantangan yang harus kita selesaikan dulu, kayak minimnya petani dan daerah bantaran sungai yang sering kebanjiran. Ini nggak sesuai sama kriteria Kementan,” tegasnya.
Berdasarkan data Distanak Kukar, terdapat sekitar 1.300 hektare lahan yang masih berpotensi untuk dikembangkan menjadi persawahan.
“Dengan sigapnya Kukar menghadapi ancaman krisis pangan, diharapkan daerah ini mampu menjaga ketahanan pangan lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (Adv/DiskominfoKukar)