Hubungan Retak: Trump Sebut Musk Tak Hormati Jabatan Presiden

admin

Ilustrasi. Elon Musk dan Donald Trump

Kabaristimewa.id, Washington, D.C – Kritik tajam Elon Musk terhadap kebijakan fiskal Presiden Donald Trump menjadi awal keretakan hubungan yang sebelumnya dianggap dekat. Melalui akun media sosialnya X, Musk menyebut rancangan undang-undang pajak dan pengeluaran milik Trump sebagai “kekejian menjijikkan.” Kritik tersebut muncul tak lama setelah dirinya mundur dari posisi Kepala DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah) hanya dalam waktu 129 hari menjabat.

Musk menilai bahwa RUU yang dijuluki “Big Beautiful Bill” itu bukan hanya mengabaikan efisiensi birokrasi, tetapi juga akan menambah triliunan dolar ke dalam defisit nasional. Ia mengatakan, “Jika disahkan, RUU itu akan merusak pekerjaan kami di DOGE dan meningkatkan pengeluaran negara secara tidak masuk akal.” Posisi tersebut menempatkan Musk dalam konfrontasi terbuka dengan presiden AS yang sempat ia dukung.

Baca juga  Klaim Penculikan di Johor Bahru Ternyata Palsu, Influencer Singapura Didenda Rp3,6 Juta

Pernyataan Musk memicu respons keras dari Trump, yang secara terbuka menyatakan bahwa hubungan mereka telah berakhir. Dalam wawancara bersama NBC News, Trump menjawab, “Saya kira begitu, ya,” ketika ditanya apakah masih memiliki kedekatan dengan Musk. Ketika ditanya apakah ingin memperbaiki hubungan itu, jawabannya pun singkat, “Tidak.”

Trump menanggapi kritik Musk dengan pernyataan keras di platform Truth Social. Ia menyebut Musk telah bersikap tidak sopan dan menyatakan, “Anda tidak boleh tidak menghormati jabatan presiden.” Bahkan, Trump menyebut Musk telah “gila” dan mengancam akan membatalkan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk.

Baca juga  Kebijakan Tarif AS Menjadi Ancaman Global, Singapura Meningkatkan Kesiapan

Ketegangan ini turut diperkuat oleh pernyataan Wakil Presiden JD Vance. Ia mengatakan kepada Theo Von bahwa Musk bertindak terlalu keras terhadap Trump, dan menyebutnya sebagai “kesalahan besar.” Menurut Vance, akan sulit bagi Musk untuk kembali mendapat kepercayaan dalam pemerintahan jika Trump kembali memimpin.

Situasi semakin pelik ketika Musk menyebut bahwa Trump akan kalah dalam pemilu tanpa dirinya. Ia bahkan mengunggah tuduhan bahwa Trump memiliki hubungan dengan Jeffrey Epstein, sosok yang dikenal luas dalam skandal perdagangan seks. Meskipun unggahan itu dihapus, tuduhan tersebut telah memicu kontroversi baru, apalagi pihak pengacara Epstein telah membantah keterlibatan Trump.

Baca juga  Lee Jae Myung Kembali Setelah Kalah di 2022, Kini Pimpin Korsel

Trump tidak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa Musk akan menghadapi konsekuensi serius jika memutuskan mendukung kandidat dari Partai Demokrat dalam pemilu mendatang. Ini menjadi titik balik dari hubungan yang dulunya ditandai dengan dukungan finansial besar dari Musk kepada Trump.

Dengan ketegangan yang terus meningkat dan masing-masing pihak saling balas pernyataan, tampaknya rekonsiliasi antara keduanya semakin jauh dari kemungkinan. Hubungan bisnis, politik, dan personal antara dua tokoh berpengaruh ini kini telah berubah menjadi medan konflik terbuka yang diawasi oleh publik dan media internasional.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250608040052-134-1237544/trump-pastikan-hubungannya-dengan-elon-musk-berakhir
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar