Moskow – Vladimir Putin, Presiden Rusia, diprediksi akan meraih kemenangan telak pada Pemilihan Presiden (Pilpres) yang berlangsung selama 3 hari, yakni mulai tanggal 15 – 17 Maret 2024.
Prediksi tersebut berdasarkan laporan terbaru yang dirilis dari Levada Center, salah satu lembaga survei terkemuka di Rusia, dengan reputasi yang kuat dalam meramalkan hasil pemilihan.
Menurut hasil survei, tingkat dukungan yang luar biasa bagi Vladimir Putin diperkirakan mencapai lebih dari 80 persen suara.
“Vladimir Putin tidak diragukan lagi telah menuai hasil dari lanskap politik yang secara dramatis menguntungkan dengan tingkat dukungan lebih dari 80 persen,” sebut laporan Levada Center, dikutip dari CNN International.
Diperkirakan, perolehan suara ini didapatkan berkat kondisi dukungan kuat dari sejumlah organisasi dan rakyat Rusia, terutama selama masa konflik antara Rusia vs Ukraina.
Perang tersebut yang memberikan pesan nasionalis, membuat Putin untung menggalang dukungan rakyat Rusia.
Sejak Putin menjabat menjadi Presiden Rusia selama lebih dari 20 tahun, ia membuktikan bahwa pengaruh kepemimpinannya berhasil membawa Rusia melangkah maju mengalahkan sejumlah negara barat.
Pasca Putin memimpin Rusia, negara beruang putih itu sukses menjadi pemain utama di sektor energi global meski dikenai beragam sanksi ekonomi oleh Barat.
Sementara di industri militer, Rusia kini menjadi mesin pertumbuhan utama. Di mana pabrik-pabrik pertahanan banyak memproduksi rudal, tank, dan amunisi. Hingga Rusia bisa menjadi negara pengekspor senjata terbesar kedua di dunia.
Alasan ini yang membuat nama dan citra Putin menjadi populer di Rusia , bahkan ketika kampanye Rusia gagal pada tahun 2023, Putin tersebut tetap mendapat dukungan luas dari rakyat Rusia.
Meski pemungutan suara masih digelar selama beberapa hari kedepan, namun Putin diperkirakan akan menang dengan mudah menyingkirkan empat lawannya dalam pilpres 2024.
Daftar lawan-lawan Putin diantaranya Nikolai Kharitonov anggota majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara, Leonid Slutsky pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) yang ultra-nasionalis.dan terakhir Vladislav Davankov wakil ketua majelis rendah parlemen dari partai politik Rakyat Baru.