Head Banner

Respons Pemerintah Provinsi Kaltim terhadap Demonstrasi Tarif Taksi Online

admin

Aksi demo Aliansi Mitra Kaltim Bersatu di depan Kantor Gubernur Kaltim, jalan Gajah Mada, Samarinda.
Aksi demo Aliansi Mitra Kaltim Bersatu di depan Kantor Gubernur Kaltim, jalan Gajah Mada, Samarinda.

Samarinda – Demonstrasi yang dipicu oleh perbedaan tarif taksi online di Tanah Borneo telah memicu respons positif dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), di Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, Kota Samarinda.

Hal itu disampaikan oleh Yohannesbrekhman Bete, Koordinator Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (R4 Gojek, Grab, dan Maxim) usai melakukan pertemuan dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Kaltim, untuk menanggapi persoalan tersebut.

Baca juga  Kerja Sama Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda, Solusi Banjir di Damanhuri Dimulai

Pertemuan ini adalah langkah positif dalam menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan ketidaksepakatan terkait tarif taksi online di Kaltim.

“Harapannya untuk menemukan solusi yang adil bagi semua pihak terkait,” ujarnya, Rabu (7/2/2024).

Dalam pertemuan itu kata dia, Pemerintah Provinsi Kaltim berencana mengirim surat panggilan kepada tiga provider utama taksi online, yaitu Gojek, Grab, dan Maxim. Surat panggilan ini dijadwalkan akan dikirimkan pada Selasa, 13 Februari 2024.

Baca juga  Demi Kelancaran Proyek Terowongan Samarinda, Andi Harun Tunduk pada Arahan Pemprov Kaltim

Apabila tidak ada tanggapan dalam waktu 14 hari, maka Pemerintah Provinsi Kaltim akan memberikan peringatan kedua selama 7 hari saja. Namun, apabila peringatan kedua juga tetap diabaikan, maka pemerintah daerah berencana memberikan peringatan ketiga dengan sanksi berupa penutupan atau pemblokiran aplikasi tersebut.

“Kalau sudah diblokir tidak bisa diakses kembali, nanti pemerintah provinsi juga akan mengerahkan satpol pp menutup kantor-kantor provider di Kaltim,” tegasnya.

Baca juga  Pengamanan Natal Samarinda: Operasi 24 Jam untuk Kenyamanan Jemaat

Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya awal untuk menyelesaikan perbedaan tarif taksi online di wilayah Kaltim. Diharapkan, tindakan ini dapat menghasilkan solusi yang adil dan berkelanjutan bagi masyarakat dan industri transportasi daring di Kaltim.

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar