Portalborneo.or.id, Samarinda – Seluruh unsur Ketua DPRD Provinsi Kaltim melakukan kunjungan kerja ke luar negeri tepatnya di Belanda, Kamis (20/7/2023).
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim Muhammad Samsun, mengatakan kedatangan pihaknya ke negeri kincir angin Belanda ialah untuk memenuhi undang konsultasi antarprovinsi yang merupakan kerja strategis dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Provinsi Kaltim.
Bersama-sama dengan Gubernur Provinsi Kaltim Isran Noor, Sekretaris Daerah Sri Mulyani serta organisasi perangkat daerah dilingkungan Pemprov Kaltim, Samsun menjelaskan bahwa dalam kesempatannya di Belanda ada beberapa materi kunjungan yang pihaknya terima.
Pertama, berkaitan dengan pelayanan publik yang tentu erat hubungannya dengan kebutuhan rakyat, seperti halnya sistem hukuman penjara yang mana kapasitas terisi hanya 20 persen. Ini berbanding terbalik di Indonesia yang hampir setiap Rumah Tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) over kapasitas.
“Sehingga ini juga salah satu yang bisa kita pelajari. Bukan berarti tidak ada pelanggaran kriminal, namun hukuman mereka ada yang hanya bentuk sanksi denda dan sosial, guna diberikan tidak semata-mata penjara. Kita kunjungan ke penjara melihat benar tidaknya,” kata Samsun saat memberikan keterangan telepon.
Selain itu, ada lembaga rehabilitas khusus yang menangani pengkaryaan warga binaan sehingga dapat di produktifkan di perusahaan agar lebih manusiawi. “Kita juga melakukan kunjungan di beberapa asosiasi pemerintahan Provinsi Belanda. Mereka mempunyai 12 Provinsi, dan 342 asosiasi pemerintahan kota madya,” kata Samsun.
“Artinya kita mempelajari sistem pelayanan dasar publik bagaimana hubungan antara pemerintah daerah dengan pemerintah provinsi, serta pemerintah Provinsi dengan pemerintah negara. Kalau kita ada otonomi daerah, sementara di Belanda tidak ada,” sambung Samsun.
Samsun menyadari disamping memenuhi undangan yang telah direncanakan sejak beberapa tahun lalu bersama Pemerintah Provinsi Kaltim, sejumlah materi kunjungan yang diterima begitu membuka wawasan bagaimana sistem pelayanan publik yang selama ini dinilai baik namun ternyata ada alternatif lain lagi yang tentu lebih baik.
“Jadi kita tidak seperti katak dalam tempurung. Kita juga belajar bertamu artinya tidak ada masalah dan tidak menggangu kinerja kedewanan. Semuanya baik-baik saja,” imbuh Samsun.
Kegiatan APPSI Provinsi Kaltim ini, berlangsung selama lima hari kerja sejak 17-22 Juli 2023.
“Hari minggu kita kembali,” jelas Samsun.
Samsun menambahkan, apa yang telah dipelajari dari sistem pelayanan publik yang pasti tidak menutup kemungkinan melalui APPSI memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat, terlebih berkaitan membantu mengurangi over kapasitas di Rutan dan Lapas Indonesia.
“Apalagi kita tahu bahwa setiap harinya negara yang membantu memberikan biaya hidup di Rutan Lapas,” tambah Samsun.
Lebih jauh, Samsun menceritakan bahwa pihaknya juga berkesempatan ke dubes Belanda. Begitu banyak hal menarik termasuk hubungan sejarah Indonesia-Belanda. Menarik bagi Samsun ialah, sebagian besar pengelolaan sumber daya di Belanda yaitu perairan dataran rendah, bagaimana manajemen air yang dibuat sehingga tidak sering terjadi banjir.
“Nah ini bisa kita terapkan di daerah daerah seperti kaltim. Supaya lebih produktif dan sebagainya,” kata Samsun.
Hadir juga dalam kunjungan APPSI ialah, Ketua Komisi III DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang, Anggota DPRD Kaltim Ekti Imanuel, dan perwakilan APPSI dari Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, serta daerah lainnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Frisca)