Head Banner

Sindang Reret: 52 Tahun Menjaga Warisan Kuliner Sunda di Era Gempuran Kuliner Asing

admin

Sindang Reret Group, Tetti Teriawati saat memperlihatkan produk-produk makan khas Sunda di Restoran Sindang Reret di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (sumber: kompas)

Kabaristimewa.id, Bandung – Di era digital ini, media sosial dipenuhi dengan beragam pilihan makanan dari berbagai belahan dunia. Kuliner kini bukan hanya sekadar soal rasa, tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup. Namun, apakah kuliner tradisional seperti masakan Sunda dapat tetap bertahan di tengah pesatnya perkembangan kuliner modern? Tetti Teriawati, Direktur Restoran Sunda Sindang Reret Group, menyatakan bahwa kuliner Sunda kini banyak dikenal anak muda melalui dua cara.

Pertama, mereka mengenalnya karena diajak oleh keluarga atau orang tua mereka, dan kedua, rasa penasaran mereka terhadap makanan Sunda. “Banyak anak muda yang mungkin tidak tertarik berfoto di restoran Sunda, tetapi lebih antusias saat makan di restoran dengan menu Korea atau Eropa,” katanya saat ditemui di salah satu cabang restoran Sindang Reret di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca juga  Edi-Rendi Tampil Percaya Diri di Debat Kedua Pilkada Kukar 2024, Beber Keberhasilan Hapuskan Kemiskinan Ekstrem

Sindang Reret, yang telah beroperasi sejak 1973, menjadi salah satu restoran Sunda terkenal di Bandung. Tetti menjelaskan bahwa meskipun masakan Sunda terkesan sederhana, proses penyajiannya tetap memerlukan perhatian khusus untuk menjaga cita rasa, kandungan gizi, dan esensinya. “Meskipun tampilannya sederhana, kami tetap menjaga kualitas masakan yang disajikan,” ungkap Tetti.

Kini, Sindang Reret memiliki empat cabang di Jawa Barat. Selain menjaga keaslian resep, mereka juga berinovasi agar tetap relevan. Setelah renovasi, restoran di Ciwidey kini mengusung desain modern tanpa menghilangkan ciri khas arsitektur Sunda, seperti bangunan dengan model julang ngapak. Tetti menegaskan bahwa pelestarian kuliner Sunda adalah bagian dari komitmen keluarganya untuk menjaga warisan budaya tersebut.

Baca juga  Kolom Abu Gunung Semeru Mencapai 800 Meter, Warga Diminta Menghindari Kawasan Berbahaya

Meski demikian, Tetti menyadari bahwa bisnis kuliner sedang menghadapi berbagai tantangan. Banyak pengusaha kuliner yang kesulitan bertahan, dan persaingan yang semakin ketat, ditambah pengaruh budaya luar, membuat keadaan semakin sulit. Namun, tekad untuk melestarikan masakan Sunda tetap menjadi alasan utama bagi Sindang Reret untuk terus bertahan.

Inovasi menu menjadi salah satu fokus utama restoran ini. “Kami rutin memperbarui menu setiap tiga bulan sekali untuk memberi variasi kepada pelanggan,” terang Tetti. Selain itu, bahan-bahan seperti lalapan khas Sunda yang digunakan juga ditanam di kebun sendiri untuk memastikan kualitas dan mengantisipasi kelangkaan di pasar.

Tetti juga mengungkapkan pentingnya mempertahankan hidangan otentik seperti bakakak hayam, gepuk, karedok, kasreng, dan cimplung yang sudah lama disukai pelanggan. Pelestarian masakan Sunda tetap menjadi komitmen yang tidak tergoyahkan oleh perubahan zaman.

Baca juga  Sekolah Rakyat Dimulai 2025, Solusi Pendidikan Gratis bagi Keluarga Kurang Mampu

Sindang Reret, yang kini tak hanya sebagai restoran, juga telah berkembang menjadi tempat untuk perjamuan besar, seperti pesta pernikahan dan acara perusahaan. Tetti juga berencana untuk mengembangkan desa wisata di sekitar Ciwidey, dengan menawarkan pengalaman unik kepada wisatawan, seperti berkeliling desa menggunakan delman dan ikut serta dalam kegiatan tradisional warga setempat, seperti pembuatan golok khas Ciwidey. Ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Dengan berbagai langkah tersebut, Sindang Reret berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan kuliner Sunda meski menghadapi berbagai tantangan zaman yang terus berkembang.

Sumber : https://bandung.kompas.com/read/2025/01/31/173157378/upaya-pemilik-restoran-sunda-bertahan-dari-gempuran-kuliner-asing
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar