ABK Tug Boat Ditemukan Tewas Setelah Dua Hari Hilang di Sungai Belayan

admin

Prosesi Evakuasi oleh Tim SAR di Desa Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut, pada Senin (4/8).

Kabaristimewa.id, Kutai Kartanegara – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) bernama Safri Ramadani akhirnya ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan tenggelam di Sungai Belayan, Kalimantan Timur. Peristiwa itu terjadi saat korban berenang menyeberangi sungai bersama rekannya di Desa Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut, pada Senin (4/8). Kejadian berlangsung sekitar pukul 17.30 WITA, saat mereka menunggu air pasang.

Korban dinyatakan hilang usai tidak muncul ke permukaan meskipun telah berusaha diselamatkan oleh temannya. Keadaan darurat tersebut segera dilaporkan dan ditindaklanjuti dengan operasi pencarian oleh Tim SAR Gabungan. Penelusuran dilakukan secara intensif sejak hari pertama.

Baca juga  Percepat Penangan DBD, Dinkes Kukar Siapkan Alat Deteksi Dini

Tim SAR akhirnya menemukan jasad Safri pada Rabu pagi (6/8), sekitar pukul 07.05 WITA. Jarak lokasi penemuan mencapai 27 kilometer dari titik awal korban tenggelam. Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Pembantu Desa Muai guna penanganan lebih lanjut.

Komandan Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Riqi Efendi, menjelaskan bahwa medan operasi cukup sulit karena luasnya area pencarian dan derasnya arus sungai. “Arus sungai yang deras dan area pencarian yang luas membuat operasi ini tidak mudah,” ujar Riqi dalam keterangan resminya.

Baca juga  Tulang Ditemukan di Kapal KM Barcelona V yang Terbakar, Polisi Pastikan Bukan Tulang Manusia

Selama operasi berlangsung, sejumlah instansi turut ambil bagian. Unsur gabungan terdiri dari SAR Balikpapan, TNI, POLRI, BPBD, perusahaan tempat korban bekerja, relawan, serta warga setempat. Mereka menggunakan berbagai alat bantu seperti drone thermal, perahu karet, dan perlengkapan selam.

Kondisi cuaca cerah dinilai sangat membantu proses pencarian, sehingga tim dapat bekerja dengan optimal. Seluruh personel bekerja dalam koordinasi ketat untuk memperluas jangkauan pencarian hingga korban ditemukan. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan,” ucap Riqi.

Baca juga  Kisah Tragis di Kampung Kajang: Anak 10 Tahun Tewas Diterkam Buaya

Setelah penemuan korban, operasi pencarian resmi dihentikan. Semua unsur SAR yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing dalam status siaga. Proses tersebut sekaligus menutup upaya evakuasi yang telah dilakukan selama dua hari berturut-turut.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di area sungai, terutama bagi para pekerja kapal. Aparat setempat diimbau untuk meningkatkan edukasi dan pemantauan terhadap aktivitas serupa agar insiden serupa tak terulang kembali di masa depan.

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar