Kabaristimewa.id, Kutai Kartanegara – Di tengah keramaian malam Minggu warga di pusat kuliner Jalan KH Ahmad Muksin, suara Rendi Solihin menggema dari atas panggung kecil. Wakil Bupati Kutai Kartanegara sekaligus calon petahana itu memaparkan kondisi terkini pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, di Kukar.
Dalam penjelasannya, Rendi menyebut bahwa anggaran yang ideal untuk memperbaiki seluruh jalan di wilayah Kukar mencapai Rp44 triliun. Padahal, anggaran tahunan yang dimiliki Kukar hanya sekitar Rp14 triliun, dan sekitar 75% di antaranya harus digunakan untuk kebutuhan pokok lainnya.
“Paling tidak, kita hanya punya sekitar Rp3 triliun per tahun untuk jalan dan jembatan,” ucapnya kepada warga. Dengan hitungan kasar, dibutuhkan waktu hingga 12 tahun untuk menyelesaikan pembangunan jalan secara keseluruhan.
Namun, pembangunan tetap berjalan dengan strategi yang terarah. Sepanjang tahun lalu, Pemkab Kukar telah membangun dan memperbaiki lebih dari 500 km jalan, serta menyediakan tambahan jalan usaha tani untuk meningkatkan akses pertanian.
Proyek jembatan juga tidak diabaikan. Sebanyak 16 unit jembatan baru selesai dibangun, dan 20 jembatan lama yang rusak telah diperbaiki. Rendi menekankan bahwa pembangunan tidak lagi sekadar tambal sulam, melainkan diarahkan ke jalur-jalur strategis antar kecamatan dan kawasan wisata.
Untuk 2025, perhatian pemerintah daerah difokuskan pada jalur poros hulu yang menghubungkan Kota Bangun, Kenohan, dan Tabang. Dengan dukungan DAK dan APBD, Kukar akan memprioritaskan titik-titik jalan yang rusaknya paling berat, sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan terhadap pemerataan pembangunan.
Penulis : Arnelya NL