Viral Kisah Remaja Sumbawa Day 1 ke Psikolog, Alhasil Dirawat di RSJ Karena Depresi Berat

admin

Ilustrasi. Depresi (sumber : istockphoto)

Kabaristimewa.id, Sumbawa – Cerita seorang perempuan muda dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menjadi viral setelah membagikan pengalamannya menjalani perawatan di rumah sakit jiwa akibat depresi berat. Perempuan bernama Maulida, yang akrab disapa May, memutuskan untuk terbuka mengenai masalah kesehatan mental yang ia hadapi sejak remaja. Melalui media sosial, ia menceritakan momen pertamanya memasuki RSJ.

“Day one jujur ke psikiater, masuk RSJ,” ujar May dalam unggahan yang banyak dibagikan warganet. Usianya yang baru menginjak 18 tahun membuat banyak orang terkejut dengan diagnosa yang ia terima. Namun, kisahnya justru mendapat banyak dukungan karena dianggap berani berbicara tentang isu kesehatan mental.

Baca juga  Dorong Ruang Publik Bebas Asap, Dinkes Kaltim Percepat Perda KTR

May mengaku kerap merasa sendiri dan sulit menyampaikan perasaannya kepada keluarga maupun teman-teman. Perasaan cemas yang berlebihan serta gangguan tidur yang sering ia alami membuat kondisi mentalnya memburuk. Ia mengatakan, “Aku tuh selalu ngerasa aku sendirian, aku nggak punya siapa-siapa, aku ngerasa cemas takut secara berlebihan, dan juga sering susah tidur.”

Sebelum akhirnya dirawat, May sempat melukai diri sendiri hampir setiap malam. Ia kemudian meminta bantuan profesional melalui layanan poli jiwa dengan rujukan dari puskesmas. Berdasarkan pemeriksaan, psikiater menyarankan rawat inap selama tiga hari untuk pemantauan lebih lanjut.

Baca juga  Penelitian Kaltim Temukan Potensi Macaranga Conifera untuk Kesehatan dan Skincare

Selama menjalani perawatan di RSJ, kondisi May dipantau ketat. Ia mendapat pengobatan berupa obat penenang agar dapat beristirahat dengan baik, serta menjalani serangkaian tes psikologis. “Obatnya obat penenang biar aku cepat tidur,” jelasnya saat dihubungi media pada Selasa (5/8).

Pihak keluarga May menunjukkan dukungan penuh atas keputusan pengobatan tersebut. Ia mengungkapkan, “Keluarga aku malah support karena jujur saja, aku orangnya dari kecil nggak bisa ungkapin apa yang aku rasain.” May mengaku baru berani bercerita kepada orang tua setelah tidak sanggup lagi menahan tekanan batin.

Baca juga  Jessie J Umumkan Derita Kanker Payudara, Jalani Operasi Mastektomi

Meski kini telah keluar dari rumah sakit, pengobatan May belum sepenuhnya selesai. Ia masih harus menjalani terapi lanjutan dan mengonsumsi obat secara rutin. “Alhamdulillah sekarang sudah membaik, tetapi terus harus dikontrol,” katanya dengan nada lebih optimis.

May berharap pengalamannya bisa menjadi pelajaran bagi orang lain agar tidak takut mencari bantuan. Ia pun berpesan, “Jangan terlalu pendam sesuatu… dan jangan takut untuk menjauh dari lingkungan yang toxic.” Kisahnya menjadi pengingat pentingnya kesadaran dan dukungan terhadap isu kesehatan mental, terutama bagi remaja.

Sumber : https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8046414/viral-day-1-curhat-ke-psikiater-masuk-rsj-ternyata-didiagnosis-depresi-berat
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar