Kabaristimewa.id, Samarinda – Pemulihan paru-paru pasca-Covid-19 membutuhkan perhatian serius, terutama bagi pasien yang sebelumnya mengalami gejala berat atau kritis. Dr. Yanti Evi Ariani Gultom, dokter spesialis paru-paru di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, mengungkapkan bahwa meskipun pandemi Covid-19 telah mereda, kerusakan pada paru-paru akibat infeksi tersebut tetap dapat memperburuk gejala infeksi lain, seperti batuk berat atau batuk darah.
“Pasien yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala berat umumnya mengalami kelainan pada paru-paru yang dapat terdeteksi melalui pemeriksaan rontgen,” jelas dr. Yanti. Dia menambahkan bahwa pemulihan paru-paru sangat bergantung pada usia serta kondisi kesehatan pasien, dan pasien yang memiliki kebiasaan merokok atau obesitas berisiko lebih besar.
Dr. Yanti juga menekankan pentingnya menjaga gaya hidup sehat, termasuk rutin berolahraga dan menjaga pola makan yang seimbang, untuk mempercepat pemulihan. Selain itu, menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit lain, seperti asma atau diabetes. Mengontrol kondisi tersebut dengan baik akan membantu meningkatkan imunitas tubuh dan mempercepat pemulihan paru-paru.
Penggunaan masker di tempat keramaian juga disarankan bagi mereka yang memiliki paru-paru rentan, karena polusi udara dan kerumunan orang dapat menambah risiko bagi kesehatan paru-paru. “Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut, pasien pasca-Covid dapat menghindari komplikasi lebih lanjut dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan,” tambahnya.
Sumber : https://kaltimpost.jawapos.com/utama/2385679078/waspada-alumni-covid-19-kerusakan-paru-paru-bisa-permanen-pemulihan-tergantung-usia-dan-kondisi-kesehatan#google_vignette
Penulis : Arnelya NL