Kaltim Pertahankan Surplus Neraca Perdagangan Meski Impor Meningkat

admin

Ilustrasi. Terminal peti Kemas Balikpapan. (sumber : kaltimkece.id)

Kabaristimewa.id, Samarinda – Kalimantan Timur mencatatkan peningkatan nilai impor pada April 2025, dengan total impor mencapai USD 381,36 juta. Kenaikan ini didorong oleh lonjakan impor sektor nonmigas yang meningkat 34,58% menjadi USD 98,96 juta, sementara sektor migas mengalami penurunan 6,02% menjadi USD 282,40 juta. Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menjelaskan bahwa peningkatan impor nonmigas menunjukkan adanya peningkatan aktivitas industri yang membutuhkan pasokan barang dari luar.

Secara tahunan, impor Kaltim juga menunjukkan tren positif. Pada April 2025, nilai impor meningkat 11,01% dibandingkan April 2024, dengan sektor migas naik 11,47% dan nonmigas tumbuh 9,74%. Khusus untuk sektor migas, kenaikan disebabkan oleh meningkatnya permintaan minyak mentah dan gas, yang masing-masing naik 43,93% dan 41,64%. Namun, impor hasil minyak justru menurun 20,47%, menunjukkan adanya pergeseran kebutuhan energi di Kaltim.

Baca juga  Program MBG di SDN 004 Samarinda Utara Berikan Manfaat Ekonomi Bagi Orang Tua Siswa

Kenaikan impor nonmigas ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya permintaan mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya, yang menjadi penyumbang utama dalam golongan barang modal. Hal ini mencerminkan adanya peningkatan investasi dan aktivitas industri di Kaltim. Selain itu, sektor pertambangan juga berkontribusi terhadap peningkatan impor nonmigas, seiring dengan kebutuhan akan peralatan dan bahan baku untuk mendukung operasional tambang.

Baca juga  Pemasukan HYBE Turun 38%, Salah satu Faktornya karena Absennya BTS yang Sedang Wajib Militer

Meskipun sektor migas mengalami penurunan, secara keseluruhan, neraca perdagangan Kaltim tetap mencatatkan surplus. Kenaikan impor nonmigas yang signifikan menunjukkan bahwa sektor industri dan pertambangan di Kaltim sedang berkembang pesat, meskipun ada tantangan di sektor migas. Pemerintah daerah diharapkan dapat terus mendukung pertumbuhan sektor-sektor tersebut melalui kebijakan yang pro-investasi dan ramah lingkungan.

Kinerja impor yang positif ini juga mencerminkan optimisme pelaku usaha terhadap prospek ekonomi Kaltim ke depan. Dengan adanya peningkatan permintaan barang modal dan bahan baku, diharapkan sektor industri dan pertambangan di Kaltim dapat terus berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah. Namun, perlu diwaspadai potensi ketergantungan terhadap impor, yang dapat mempengaruhi neraca perdagangan dan ketahanan ekonomi daerah.

Baca juga  Kebocoran Distribusi dan Lemahnya Pengawasan Sebabkan Maraknya Beras Oplosan

Ke depan, penting bagi pemerintah dan pelaku usaha di Kaltim untuk terus berkolaborasi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, sektor industri dan pertambangan dapat terus berkembang tanpa mengabaikan aspek lingkungan dan sosial, serta dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kaltim.

Sumber : https://kaltimpost.jawapos.com/bisnis/2386118102/bukan-migas-ini-dia-pendorong-utama-kenaikan-impor-kaltim
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar