Kabaristimewa.id, Tenggarong – Dengan semarak budaya dan antusiasme masyarakat, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, menggelar perayaan HUT ke-19 pada Selasa, 10 Juni 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Masnur dan berpusat di tengah desa sebagai bentuk penghormatan atas sejarah dan budaya lokal sejak pemekaran desa tahun 2006. “Seluruh budaya yang ada di Desa Jembayan Tengah kita jadikan satu dalam acara ulang tahun desa ini,” kata Masnur.
Festival Kampung Seraong menjadi sorotan utama dalam perayaan tahun ini, menampilkan pertunjukan tari, musik, dan atraksi adat khas Jembayan Tengah. Acara ini menjadi bukti komitmen desa untuk melestarikan tradisi sekaligus memperkenalkan potensi pariwisata lokal. “Ini adalah miniatur Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu,” ujar Masnur dalam sambutannya.
Salah satu tradisi penting yang membuka rangkaian kegiatan adalah ritual Tepung Tawar, yaitu prosesi keliling desa untuk menandai batas wilayah adat. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada 9 Juni dan diyakini sebagai bentuk simbolik dalam menjaga identitas dan kedaulatan wilayah adat. Warga dari berbagai kalangan ikut dalam prosesi tersebut, menambah nilai kebersamaan dalam perayaan.
Perayaan tahun ini terasa lebih meriah karena bertepatan dengan momen Iduladha, sehingga jadwal kegiatan dimajukan. Meski begitu, antusiasme warga tidak berkurang. Dari anak-anak hingga orang tua, semua ikut memeriahkan rangkaian acara.
Festival Kampung Seraong bukan hanya sebagai hiburan, tapi juga wadah edukasi budaya bagi generasi muda. Melalui pertunjukan yang dikurasi dengan baik, masyarakat berharap kekayaan adat desa dapat dikenal luas. Pihak desa juga menyajikan kuliner lokal dan produk UMKM yang semakin memperkaya festival ini.
Kepala Desa Masnur menyampaikan harapannya agar kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara rutin setiap tahun. “Semoga festival ini semakin bergema ke mana-mana,” ucapnya. Ia juga membuka pintu bagi wisatawan untuk datang dan menyaksikan langsung keunikan Jembayan Tengah.
Bazar rakyat yang digelar selama festival turut meningkatkan geliat ekonomi desa. Produk-produk lokal seperti makanan khas dan kerajinan tangan menarik minat pengunjung yang datang tidak hanya dari desa setempat, tapi juga dari daerah tetangga.
Dengan perayaan HUT ke-19 ini, Desa Jembayan Tengah menunjukkan komitmennya sebagai desa budaya yang terus berkembang. Potensi wisata dan kekuatan sosial budaya warga menjadi modal penting dalam pembangunan desa berkelanjutan.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL