Head Banner

Jadi Salah Satu Lokus, Distanak Kukar Akan Ambil Sampel Darah Pada Ratusan Sapi

admin

Foto: Sapi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diambil sampel darahnya untuk memastikan tidak adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).
Foto: Sapi di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diambil sampel darahnya untuk memastikan tidak adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK).

Kabaristimewa.id, TENGGARONG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegra (Kukar) akan melakukan pengambilan sampel darah pada ratusan sapi untuk memastikan tidak adanya indikasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) sekaligus untuk melihat titer antibodi.

“Pengambilan sampel darah ini merupakan permintaan dari Distanak Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kukar karena menjadi salah satu lokusnya,” kata Dokter Hewan, Distanak Kukar Gunawan Nanang .

“Rata-rata, yang diambil sampel darahnya adalah sapi yang telah divaksin PMK dan sudah mendapatkan vaksin ketiga atau booster pertama,” tambahnya.

Sebanyak 100 ekor sapi di Kutai kartanegara akan dilakukan pengambilan sampel darah guna meliputi dua wilayah UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) diantaranya Kecamatan Tenggarong Seberang dan Loa Kulu.

Baca juga  Dispar Kukar Fasilitasi Pengembangan Wisata Perjuangan di Sangasanga

Adapun UPT Puskeswan Tenggarong Seberang juga meliputi Sebulu dan Muara Kaman, sedangkan UPT Loa Kulu cakupannya adalah Tenggarong dan Loa Janan. 

“Yang UPT Puskeswan Tenggarong Seberang hari ini dilaksanakan pengambilan itu. Kemudian yang UPT Puskeswan Loa Kulu itu kemarin dan hari ini,” terangnya kepada wartawan Senin (25/3) kemarin..

Di samping itu, ia menegaskan, tidak ada penyakit yang mengikuti. Karena, saat ini titer vaksinnya juga masih berada di level aman. Sebab, wabah PMK ini harus terus diantisipsi agar tidak menyebar dari satu hewan ke hewan yang lain.

Baca juga  Warga Tenggarong Tumpah Ruah, Run Street Ramadan 2025 Disambut Meriah dalam Kebersamaan

“Bukan berarti sekarang lebih rendah (persentase PMK), karena ada indikasi sapi yang tidak divaksin itu kemungkinan kena PMK. Vaksin itu betul-betul menjaga sapi agar tidak terjangkit,” tegasnya. 

Seperti diketahui, bahwa Kukar masih terus bergantung pada diatribusi sapi dari luar Kalimantan, diantaranya yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bali. Dan syarat mengirimkan sapi keluar pulau, wajib melakukan penyuntikan vaksin tahap pertama.

Baca juga  Dorong Pariwisata, Purwajaya Ungkap Danau Biru Puncak dan Fosil Pohon Raksasa

Gunawan menilai, bahwa Kukar itu endemis PMK, Dan bisa saja terjadi penularan. Sebab, pda saat masuk ke Kukar baru vaksin pertama. Tetapi ia memastikan bahwa saat ini di Kukar tidak ada PMK, sebab sapi-sapi sudah melakukan booster kedua.

“Para peternak bisa melapor ke Distanak Kukar jika memiliki sapi yang baru didatangkan dari luar pulau, hal ini agar bisa segera diberi suntikan vaksin dan melindungi hewan ternaknya agar tidak terjangkit penyakit menular,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andalas Putra

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar