Kabaristimewa.id, Tenggarong – Pendopo Bupati Kutai Kartanegara, Jalan Mulawarman, dipenuhi suasana hangat dan khidmat pada Minggu (10/8/2025). Pengajian rutin Majelis Taklim Masjid (MTM) menghadirkan penceramah nasional, Bunda Hj. Dewi Yull, dalam kajian kisah inspiratif yang dipadukan dengan aksi sosial penggalangan dana bagi Pesantren Tunanetra Indonesia dan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Kegiatan ini digelar atas kolaborasi Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM) Kabupaten Kutai Kartanegara dengan Yayasan IKPAH Indonesia.
Acara dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Umum, H. Heldiansyah, S.H., M.H., yang mewakili Bupati Kukar. Dalam sambutannya, ia menyampaikan permohonan maaf karena Bupati tidak dapat hadir, sekaligus memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan yang disebutnya memiliki “dua sisi mulia”.
“Pertama, penguatan spiritual melalui kajian inspiratif, khususnya bagi para ibu yang mendapat amanah merawat anak berkebutuhan khusus. Kedua, penguatan kepedulian sosial melalui penggalangan dana untuk pesantren tunanetra dan saudara-saudara kita di Palestina,” ujarnya.
Ia menegaskan, pendidikan bagi penyandang disabilitas adalah komitmen bersama agar semua memiliki kesempatan belajar, terutama pendidikan agama. Sementara dukungan bagi Palestina, katanya, adalah wujud ukhuwah Islamiyah dan solidaritas kemanusiaan tanpa batas negara.
Heldiansyah juga menekankan pentingnya kemitraan pemerintah dengan organisasi keagamaan seperti BKMM-DMI dalam membina umat dan memperkuat fondasi sosial-spiritual masyarakat. “Mari ikuti kajian ini dengan hati tulus, dan sisihkan rezeki untuk tujuan mulia ini. Sekecil apapun, jika ikhlas, insya Allah menjadi amal kebaikan,” pesannya.
Kehadiran Bunda Hj. Dewi Yull menjadi magnet bagi jamaah. Dengan gaya penyampaian lembut namun penuh makna, ia membawakan kisah-kisah inspiratif yang membangkitkan semangat, menambah keimanan, dan menguatkan hati hadirin.
Melalui sinergi dakwah dan aksi sosial ini, pengajian rutin MTM Kutai Kartanegara tak hanya menjadi ruang menambah ilmu dan iman, tetapi juga jembatan kepedulian nyata dari Tenggarong hingga Palestina.