Head Banner

2,5 Miliar Orang Diprediksi Alami Gangguan Pendengaran pada 2050, Kemenkes Gaungkan Pencegahan

admin

Ilustrasi. Gangguan Pendengaran. (sumber: klikdokter.com)

Kabaristimewa.id, Jakarta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi bahwa pada tahun 2050, sebanyak 2,5 miliar orang di dunia akan mengalami gangguan pendengaran. Dari jumlah tersebut, setidaknya 700 juta orang diperkirakan membutuhkan rehabilitasi pendengaran. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengajak masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan telinga melalui Hari Pendengaran Sedunia (World Hearing Day/WHD) 2025 yang diperingati setiap 3 Maret.

Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes RI, dr. Yudhi Pramono, menjelaskan bahwa gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik, infeksi telinga, komplikasi saat lahir, paparan suara bising, penggunaan obat ototoksik, dan penuaan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan dampak ekonomi besar dengan potensi kerugian global mencapai 980 miliar USD per tahun.

Baca juga  Tidak Ingin Kejadian di 2019 Terulang, KPU RI Ubah Pola Penghitungan Suara di Pemilu 2024

Di Indonesia, hasil Survei Kesehatan Indonesia 2023 menunjukkan bahwa prevalensi disabilitas pendengaran pada usia ≥1 tahun mencapai 0,4%, dengan 4,1% dari mereka menggunakan alat bantu dengar. Pemerintah menargetkan untuk menekan angka gangguan pendengaran hingga kurang dari 1,7% pada tahun 2030 melalui berbagai program pencegahan dan penanganan.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Kemenkes menerapkan strategi promosi kesehatan, deteksi dini, perlindungan khusus, dan penanganan kasus. Pemerintah juga telah meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas, FKTP, dan sekolah guna melakukan skrining pendengaran sejak dini.

Baca juga  Program Sertifikat Tanah PTSL di Kalimantan Timur Meningkatkan Nilai Ekonomi hingga Rp25 Triliun Sejak 2017

Ketua Umum PERHATI-KL, dr. Yussy Afriani Dewi, menegaskan bahwa sekitar 60% penyebab gangguan pendengaran sebenarnya dapat dicegah. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan telinga, menghindari paparan suara bising yang berlebihan, mengonsumsi gizi seimbang, dan melengkapi imunisasi dasar.

Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk melakukan deteksi dini jika mengalami gejala gangguan pendengaran, seperti telinga terasa penuh, kurang dengar, keluar cairan, atau adanya benda asing di dalam telinga. Selain itu, masyarakat disarankan untuk membatasi penggunaan headphone dengan aturan 60:60, yaitu maksimal 60% volume selama 60 menit per hari, guna mengurangi risiko gangguan pendengaran akibat paparan suara bising yang berlebihan.

Baca juga  Gerakan 10 Juta Bendera Merah Putih, Rendi Solihin Ajak Warga Ramaikan Lingkungan Tempat Tinggal dengan Pernak Pernik Kemerdekaan

Sumber : https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20250303/2447423/kemenkes-ajak-masyarakat-peduli-kesehatan-pendengaran/
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar