Kabaristimewa.id, Washington, D.C. – Ketegangan di Timur Tengah mendorong Presiden Donald Trump untuk memindahkan personel Amerika Serikat dari beberapa negara, termasuk Irak, Kuwait, dan Bahrain. Evakuasi ini dilakukan pada Rabu (11/6), menyusul ancaman Iran terhadap pangkalan militer AS. Trump menyatakan, “Kami sudah memberikan pemberitahuan untuk evakuasi, dan kita lihat nanti bagaimana perkembangannya.”
Keputusan ini memperlihatkan betapa seriusnya ancaman terhadap stabilitas regional seiring mandeknya pembicaraan nuklir antara AS dan Iran. Sejak April, kedua negara telah lima kali bertemu namun belum membuahkan hasil konkret. Dalam wawancara terbaru, Trump mengaku “kurang yakin” kesepakatan dapat tercapai.
Dalam pernyataan kerasnya, Trump menegaskan kembali bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. “Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” ujarnya kepada wartawan. Meskipun tetap mendukung diplomasi, Trump tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan militer.
AS diketahui memiliki pangkalan militer terbesar di Qatar dan lainnya di wilayah strategis Timur Tengah. Ancaman Iran terhadap pangkalan-pangkalan ini bukan kali pertama, mengingat serangan rudal yang terjadi pada Januari 2020 sebagai balasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani. Insiden itu menyebabkan puluhan tentara AS mengalami cedera otak traumatis.
Trump mendesak Israel untuk menahan diri demi menghindari eskalasi konflik, namun sejauh ini Tel Aviv masih menunjukkan sikap keras. “Jangan geser isu ke arah yang memicu konflik baru,” kata Trump, menegaskan bahwa upaya damai harus diprioritaskan. Sementara evakuasi terus berlangsung, ketegangan di kawasan pun semakin meningkat.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250612075749-134-1238838/trump-buru-buru-evakuasi-militer-as-di-timur-tengah-ada-apa
Penulis : Arnelya NL