Kabaristimewa.id, Kutai Kartanegara – Kondisi infrastruktur jalan yang masih sangat terbatas di Desa Kedang Murung, Kutai Kartanegara, menjadi sorotan utama pemerintah desa. Jalan tanah yang masih mendominasi beberapa kawasan menjadi hambatan besar bagi aktivitas warga sehari-hari. Salah satu titik kritis berada di wilayah Rajak, yang menjadi penghubung utama menuju Desa Kota Bangun I. Permasalahan ini diangkat langsung oleh Kepala Desa Junaidy dalam pernyataannya pada Rabu, 17 September 2025.
Menurut Junaidy, kondisi jalan di Rajak masih berupa tanah sepanjang tujuh kilometer. “Di wilayah Rajak, masyarakat masih menggunakan jalan tanah sepanjang 7 kilometer. Anak-anak sekolah harus menyeberangi danau selama 45 menit menggunakan perahu,” ungkapnya. Situasi ini tidak hanya mempersulit anak-anak dalam menempuh pendidikan, tetapi juga menghambat pergerakan ekonomi lokal. Mobilitas hasil kebun serta kebutuhan pokok menjadi sangat terbatas.
Dalam kondisi hujan atau banjir, tantangan ini menjadi semakin berat. Beberapa titik jalan desa bahkan tidak dapat dilewati kendaraan sama sekali. Warga pun harus mencari jalur alternatif yang seringkali lebih jauh dan kurang aman. Hal ini memperbesar biaya logistik dan menurunkan produktivitas masyarakat desa.
Pemerintah desa menilai bahwa perbaikan jalan bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan sebuah keharusan mendesak. Junaidy menyebutkan bahwa perbaikan akses jalan menuju Desa Kota Bangun I adalah bagian dari program prioritas jangka pendek. Ia mengharapkan keterlibatan aktif dari pemerintah kabupaten dan provinsi dalam hal pendanaan serta pelaksanaan. “Dukungan pemerintah sangat kami harapkan agar desa bisa lebih maju dan masyarakat terbantu,” tegasnya.
Kepala Desa juga meyakini bahwa dengan infrastruktur jalan yang lebih layak, distribusi hasil perkebunan dan perikanan akan jauh lebih efisien. Hal ini tentu berdampak positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Tidak hanya itu, akses yang baik juga memungkinkan masuknya pelayanan publik lain seperti kesehatan dan pendidikan. “Infrastruktur yang memadai diyakini akan mempermudah distribusi hasil perkebunan dan perikanan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tambahnya.
Di bidang pendidikan, akses jalan yang baik akan mengurangi risiko perjalanan anak-anak menuju sekolah. Saat ini, banyak pelajar harus bertaruh nyawa saat menyeberangi danau setiap pagi. Waktu tempuh yang lama dan tidak aman itu telah menjadi perhatian utama pihak desa. Perbaikan infrastruktur dianggap sebagai bentuk perlindungan terhadap masa depan generasi muda.
Pihak desa telah berupaya menyusun proposal dan peta kebutuhan infrastruktur untuk diajukan kepada dinas terkait. Mereka berharap proyek jalan ini dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat. Dengan adanya perbaikan ini, pemerintah desa yakin percepatan pembangunan di semua sektor akan berjalan lebih maksimal. Aspirasi warga pun akan lebih mudah diakomodasi jika akses dasar sudah terpenuhi.
Harapan besar kini disematkan kepada pemerintah daerah agar mendukung penuh perbaikan akses jalan di Desa Kedang Murung. Infrastruktur yang baik dianggap sebagai kunci utama menuju desa yang mandiri dan sejahtera. “Kami berharap, melalui kerja sama yang sinergis, pembangunan ini bisa segera diwujudkan demi kemajuan bersama,” tutup Junaidy dalam keterangannya.
Adv/DiskominfoKukar








