Kabaristimewa.id, Tenggarong – SMP Negeri 7 Muara Kaman mencatatkan sejarah sebagai sekolah pertama di Kutai Kartanegara yang meraih predikat Google Reference School (GRS). Pengumuman resmi disampaikan melalui email pada 5 Juni 2025.
Predikat ini menjadi simbol keberhasilan transformasi digital yang berlangsung sejak tahun ajaran 2021–2022. Suwito, guru sekaligus penanggung jawab pengembangan Sekolah Rujukan Google SMPN 7 Muara Kaman, mengatakan, “Bangga, itu yang kami rasakan. Predikat ini menjadi pemicu semangat untuk terus berbenah dan menjadi lebih baik.”
SMPN 7 Muara Kaman menghadapi tantangan besar, seperti lokasi terpencil yang memerlukan waktu tiga sampai empat jam perjalanan dari pusat kabupaten serta terbatasnya akses transportasi. Hal ini membuat capaian sekolah semakin membanggakan.
Proses panjang menuju GRS dimulai dengan pelatihan Google Level I untuk 10 guru. Pada awalnya, mereka belum lulus setelah mengikuti pelatihan tiga hari intensif.
“Kegagalan itu justru menjadi cambuk bagi kami. Kami sadar usaha belum maksimal, lalu memutuskan belajar lebih giat. Dengan dukungan Dinas Pendidikan, akhirnya kami ikut kembali tes Level I dan berhasil lolos,” jelas Suwito.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyebut keberhasilan ini sebagai bukti nyata transformasi pendidikan digital di Kukar. “Ini adalah kabar membanggakan, menjadi sejarah baru bagi dunia pendidikan kita. Sekaligus menginspirasi sekolah lain agar berani bertransformasi di era digital,” ujarnya.
Dari 16 sekolah kandidat GRS di Kukar, SMPN 7 Muara Kaman menjadi satu-satunya yang mencapai status penuh. Kegiatan pendukungnya meliputi pelatihan guru, sertifikasi internasional, serta penggunaan Google Tools oleh guru dan siswa.
Mengatasi keterbatasan akses internet di daerah terpencil, Disdikbud Kukar telah menyalurkan perangkat Starlink ke 109 sekolah agar koneksi lebih stabil.
“Segala ikhtiar sudah kami kerahkan, Alhamdulillah membuahkan hasil yang membanggakan,” tambah Thauhid. Disdikbud Kukar juga memiliki Google Certified Coach yang mendampingi guru memanfaatkan teknologi Google for Education.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL