Kabaristimewa.id, Tenggarong – Di Samarinda, pada Senin 23 Juni 2025, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud melantik Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kukar. Pelantikan ini dilakukan setelah proses panjang PSU Pilkada yang damai dan sah. “Kukar tidak boleh terlalu lama tanpa kepemimpinan,” ujar Rudy dalam sambutannya.
Kemenangan pasangan Aulia–Rendi dalam PSU 19 April lalu diperoleh secara demokratis, dengan perolehan 209.905 suara dari total 374.371 suara sah. Prosesnya pun berlangsung damai tanpa gugatan. Pesaing seperti Dendi Suryadi dan Awang Ya’coub mengakui hasil dan menunjukkan sikap kenegarawanan.
Menurut Rudy, Kukar adalah wilayah strategis yang punya tanggung jawab besar dalam pembangunan Kaltim. Ia menyebut pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur sebagai fokus sinergi antara pemkab dan pemprov. “Terobosan langsung ke masyarakat itu yang kita butuhkan,” tegasnya.
Pelantikan dilakukan tak lama setelah SK dari Mendagri turun. Hal ini dimaksudkan agar roda pemerintahan berjalan efektif sejak hari pertama. “Rakyat menanti aksi nyata, bukan jeda transisi,” tegas Gubernur.
Usai dilantik, Aulia menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan menggunakan pola 100 hari kerja. “Langsung kita gas kerja apa yang dibutuhkan masyarakat,” ujarnya. Visi Kukar Idaman Terbaik akan dijalankan sebagai kelanjutan dari program sebelumnya.
Salah satu program prioritas yang disiapkan adalah peningkatan jumlah nelayan produktif menjadi 100 ribu orang. Selain itu, layanan kesehatan berbasis KTP akan segera digulirkan. Aulia menyebut tidak perlu menunggu RPJMD karena program bisa merujuk ke RPJPD yang masih berlaku.
Untuk infrastruktur, Aulia menyatakan Kukar sudah memiliki pemetaan yang baik. Tantangan sebenarnya adalah geografis dan penyebaran penduduk. Maka, pembangunan akan diprioritaskan sesuai urgensi dan manfaat langsung bagi rakyat.
Pelantikan ini juga menjadi simbol konsolidasi politik Kukar yang elegan. Tak ada gugatan dari calon manapun, bahkan Edi Damansyah menyelesaikan masa jabatan tanpa polemik. Kukar kini fokus pada pembangunan, bukan konflik.
Dengan bekal legitimasi kuat dan sikap dewasa dari para pesaing, Aulia dan Rendi memulai pemerintahan dengan modal kepercayaan yang tinggi. Mereka bertekad mengubah semangat kampanye menjadi kerja nyata. “Kami akan jalankan amanah ini dengan sungguh-sungguh,” pungkas Aulia.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL