Kabaristimewa.id, Tenggarong – Pada 5 Juni 2025, bertempat di Gunung Wang, Tenggarong, kegiatan panen jagung serentak digelar sebagai bagian dari penguatan ketahanan pangan. Pemerintah Kabupaten Kukar, TNI, dan Polri secara aktif terlibat dalam kegiatan ini yang menghasilkan 1,5 ton dari lahan satu hektare. Aksi ini dianggap sebagai simbol kolaborasi konkret berbagai pihak.
Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kukar, Moh. Rifani, menyebut panen kali ini sebagai uji coba awal. “Pemkab siap mendukung pembukaan lahan untuk peningkatan produksi, baik tanaman pangan maupun hortikultura,” ucap Rifani dalam keterangannya.
Kolaborasi ini dinilai sangat penting dalam mewujudkan swasembada pangan. “Apa yang dilakukan oleh TNI dan Polri saat ini adalah bentuk kolaborasi yang sangat bagus,” ujarnya. Rifani menambahkan bahwa institusinya sangat disupport oleh kedua lembaga tersebut.
Tugas antara Polri dan TNI juga telah dibagi secara spesifik. Polri bertanggung jawab atas produksi jagung, sementara TNI mengelola produksi padi. Mereka juga menurunkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk menjangkau hingga tingkat desa.
Dengan metode ini, pemerintah dapat mengumpulkan data pertanian yang lebih akurat dan komprehensif. “Data yang valid menghasilkan perencanaan yang baik,” jelas Rifani. Validitas data ini dinilai penting agar target produksi bisa tercapai optimal.
Rapat koordinasi percepatan digelar setiap pekan oleh Dinas Pertanian Kukar bersama TNI dan Polri. Upaya ini dilakukan untuk memastikan ketepatan waktu dan capaian produksi pertanian di lapangan.
Dari laporan terakhir, lahan yang dikelola kini mencapai 38 hektare dan hasil panen dari 60 hektare telah menghasilkan 68,4 ton. Ini menunjukkan peningkatan nyata dibandingkan periode sebelumnya.
Kapolres Kukar AKBP Dody menambahkan, “Apa yang kita tanam, itu yang kita panen. Kebaikan yang kita tanam, kebaikan juga yang kita panen.” Baginya, keberhasilan program pangan adalah keberhasilan bersama untuk masyarakat.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL