Kabaristimewa.id, Tenggarong – Keseriusan Pemkab Kutai Kartanegara dalam mengatasi persoalan sampah terlihat dari penguatan sistem bank sampah di berbagai wilayah. Edi Damansyah, Bupati Kukar, menyampaikan bahwa perubahan pola pikir masyarakat adalah kunci utama dalam program ini. “Sampah bisa dikelola menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi,” katanya, Jumat (9/5/2025).
Langkah ini bertujuan mendorong partisipasi rumah tangga agar aktif memilah sampah sejak awal. Melalui bank sampah, sampah rumah tangga bisa ditukar menjadi penghasilan tambahan. “Kalau rumah tangga bisa memilah dan menyetorkannya ke bank sampah, tentu mereka akan mendapat manfaat ekonomi langsung,” ujar Edi.
Tidak hanya pemerintah, peran warga juga menjadi sangat penting dalam mewujudkan sistem ini. Kesadaran kolektif perlu dibangun dari lingkup terkecil yaitu keluarga. Menurut Edi, gerakan seperti ini tidak akan berhasil tanpa kolaborasi dari masyarakat.
Pemkab Kukar pun berkomitmen untuk memberikan pelatihan, fasilitas, dan pendampingan teknis bagi masyarakat. Semua dukungan tersebut dirancang agar pengelolaan sampah tidak berhenti hanya di tataran wacana. Dukungan teknis dan edukasi dijadikan landasan penguatan bank sampah.
Respon masyarakat terhadap program ini dinilai cukup positif dan semakin meluas ke berbagai kecamatan. Bank sampah mulai dipandang sebagai solusi konkret untuk persoalan sampah sekaligus peluang ekonomi. “Ini adalah pendekatan yang saling menguntungkan,” jelas Edi.
Pemerintah memandang pengelolaan sampah sebagai bagian dari pembangunan ekonomi sirkular jangka panjang. Selain mengurangi limbah, skema ini juga membuka jalan bagi terbentuknya budaya sadar lingkungan. “Sampah memang tidak akan pernah habis,” ujarnya.
Dengan dukungan semua pihak, Edi meyakini persoalan sampah di Kukar bukan hanya bisa diatasi, tapi bisa menjadi sumber ekonomi baru yang berkelanjutan. “Jika kesadaran ini terus dibangun, saya yakin persoalan sampah di Kukar bisa teratasi,” tutupny
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL