Kabaristimewa.id, Tenggarong – Capaian besar berhasil diraih Pemerintah Desa Kota Bangun III lewat pengelolaan Bumdes Bangun Sejahtera. Pada tahun 2024, badan usaha ini menghasilkan PADes sebesar Rp 50 juta. Capaian tersebut dianggap sebagai tonggak awal menuju desa yang mandiri secara fiskal.
Dengan potensi lokal yang dikelola secara maksimal, Desa Kota Bangun III kini menjadi perhatian Kabupaten Kutai Kartanegara. Kepala Desa Lilik Hendrawanto menilai Bumdes sebagai kekuatan utama perekonomian desa. “Bumdes bukan hanya alat bantu, tapi fondasi untuk menjadikan desa ini berdiri di atas kaki sendiri secara ekonomi,” ujarnya.
Unit usaha yang kini aktif dikelola mencakup pasar desa, sektor wisata Danau Kumbara, serta perkebunan kelapa sawit. Ketiga unit itu tidak hanya berkontribusi terhadap pendapatan, tetapi juga membuka banyak lapangan kerja. Perputaran ekonomi lokal pun semakin meningkat.
Kolaborasi erat antara pemerintah desa, masyarakat, dan pengelola Bumdes menjadi kunci utama keberhasilan. “Kami ingin membuktikan bahwa desa tidak harus bergantung penuh pada dana pusat atau kabupaten,” jelas Lilik. Pemerintah kabupaten pun mendukung penuh program ini.
Kota Bangun III kini didorong menjadi model desa kewirausahaan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurut Lilik, keberhasilan ini masih langkah awal dan masih banyak potensi yang akan dikembangkan. Potensi seperti agrowisata dan kerajinan lokal tengah dalam proses pemetaan.
Pemerintah desa kini fokus memperkuat sistem pengelolaan agar lebih profesional dan berkelanjutan. Diharapkan sistem tata kelola Bumdes ke depan mampu mengelola potensi lebih luas dengan efisien. Transformasi ekonomi desa menjadi target utama ke depan.
“Setiap desa punya potensi unik. Tinggal bagaimana kita mampu menggali dan mengelolanya secara tepat,” tambah Lilik. Dengan dukungan berbagai pihak, mimpi menjadikan desa sebagai pusat ekonomi baru bukan hal mustahil. Semangat gotong royong disebut menjadi kunci utama dalam perjalanan ini.
(Adv/DiskominfoKukar)