Kabaristimewa.id, TENGGARONG – Dengan dukungan intensif dari Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, desa-desa wisata di Kutai Kartanegara berhasil meraih berbagai penghargaan, membuktikan potensi besar yang dimiliki daerah ini di sektor pariwisata.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dispar Kukar, M. Ridha Fatrianta, menyatakan bahwa pengembangan pariwisata berbasis desa menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
“Desa Pela, misalnya, telah mendapatkan penghargaan nasional dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup, hingga Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal,” ujar Ridha belum lama ini
Ridha mengungkapkan di tingkat provinsi, Desa Wisata Kersik di Kecamatan Marangkayu juga berhasil meraih juara tiga dalam lomba yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur tahun ini.
“Dispar Kukar terus mendukung Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di berbagai desa dengan memberikan bantuan sarana prasarana serta pelatihan.” Ujarnua
Sementara itu Ketua Pokdarwis Bekayuh Baumbai Bebudaya (B3) Desa Pela, Alimin, menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diterima, termasuk paket sound system, fasilitas homestay seperti toilet duduk, kasur, dispenser, dan pelatihan pengelolaan wisata.
“Bukan hanya Desa Pela, seluruh Pokdarwis di Kukar telah merasakan manfaat dari program Dispar Kukar,” ungkap Alimin.
Diungkapkannya prestasi Desa Pela semakin mengukuhkan posisinya sebagai desa wisata unggulan.
Penghargaan nasional yang diraih meliputi Kalpataru dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk konservasi pesut Mahakam, Juara 1 Wonderful Indonesia Impact dari Kementerian Pariwisata, dan Juara 5 Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 dari Kementerian Desa.
Selain itu, Desa Pela menjadi satu-satunya perwakilan Kalimantan Timur di final lomba desa wisata nasional. Tak hanya di tingkat nasional, Pokdarwis B3 Desa Pela juga turut berpartisipasi dalam ajang desa wisata internasional bersama Desa Taro dan Bilebante.
“Semua pencapaian ini tidak lepas dari peran dan dukungan Dispar Kukar, serta kolaborasi erat dengan masyarakat lokal,” tutup Alimin. (Adv)