Kabaristimewa.id, Kutai Kartanegara – Di tepi Sungai Mahakam yang mengalir deras, Desa Muara Enggelam menemukan cara unik untuk menghadapi tantangan kesehatan. Dengan semangat yang pantang menyerah, desa ini meluncurkan program “Forum Sehat Mandiri” yang kini menjadi inspirasi bagi banyak desa lainnya.
Di bawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Madi yang visioner, warga Muara Enggelam tidak lagi bergantung pada bantuan eksternal. Mereka meningkatkan iuran kesehatan dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000, simbol dari kesadaran kolektif bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama. “Dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000, bukan sekadar angka. Ini adalah simbol kesadaran kolektif kita, bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Dengan dana tersebut, mereka berhasil membeli dua ambulans darat, mobil, dan perahu yang selalu siap untuk melayani warga. “Setiap rupiah yang terkumpul adalah langkah kita bersama menuju akses kesehatan yang lebih baik,” tambahnya.
Kendaraan-kendaraan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi medis, tetapi menjadi bukti nyata dari komitmen warga untuk memastikan setiap orang mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terhalang oleh kondisi geografis yang sulit.
Madi menegaskan, “Ini bukan hanya tentang kesehatan, tapi juga tentang bagaimana kita, sebagai sebuah komunitas, saling mendukung.”
Kesadaran inilah yang mendorong warga Muara Enggelam untuk terus berpartisipasi aktif dalam program kesehatan desa, baik melalui iuran rutin maupun kegiatan gotong-royong dalam merawat dan menjaga kendaraan ambulans mereka.
Kini, Desa Muara Enggelam dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekuatannya sebagai komunitas yang bersatu padu untuk menciptakan perubahan positif.
“Program ini adalah cerminan dari apa yang bisa dicapai ketika sebuah desa bersatu demi kesehatan dan kesejahteraan bersama,” tutup Madi. (Adv/DiskominfoKukar)