Kabaristimewa.id, Jakarta – Di malam hari, petugas kepolisian dari Bareskrim Polri menyusuri tempat tinggal para tunawisma di sekitar Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Upaya ini dilakukan untuk mencari sosok ayah yang diduga telah menyiksa dan membuang anak kandungnya yang masih berusia tujuh tahun. Penemuan bocah malang tersebut sebelumnya menggemparkan warga sekitar.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kebayoran Lama yang tengah berpatroli pertama kali menemukan korban dalam kondisi mengenaskan. Luka-luka yang terlihat di tubuh bocah itu membuat petugas segera mengevakuasinya. Bocah tersebut sempat dianggap hanya sedang tidur oleh warga sebelum kenyataan tragis terungkap.
Korban saat ini sedang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Enam dokter telah ditugaskan secara khusus untuk menangani kondisi korban yang mengalami patah tulang dan luka bakar di wajah. Hingga kini, bocah yang diketahui berinisial MK itu masih belum bisa diajak berbicara oleh penyidik karena kondisinya yang lemah dan trauma berat.
Penyelidikan dilakukan secara intensif oleh tim dari Bareskrim, yang tak henti mengumpulkan petunjuk di lapangan. Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri, Brigjen Nurul Azizah, menyatakan bahwa pencarian dilakukan siang dan malam. “Karena yang bisa kita tanyakan itu para tunawisma di lokasi. Jadi kadang kalau siang mereka ke mana-mana, malam kita harus mencari tempat tinggal dia,” jelas Nurul.
Selain pemeriksaan saksi-saksi, petugas juga menyisir CCTV di sekitar lokasi penemuan anak. Namun, sosok ayah yang diduga pelaku belum berhasil diidentifikasi karena keterbatasan rekaman. “Sudah disisir (CCTV) dan belum teridentifikasi. Karena yang kita lihat itu punggungnya dan gelap,” kata Nurul dalam keterangannya.
Bareskrim Polri juga menggandeng instansi lain seperti Dukcapil untuk melacak data orang tua korban. Pencocokan informasi dari lapangan masih dilakukan dengan harapan ada titik terang. Hingga kini, belum ada pihak yang mengaku sebagai keluarga dari anak tersebut.
Nurul menyatakan bahwa proses penyelidikan akan terus dilanjutkan dengan berbagai pendekatan, termasuk psikologis kepada korban jika kondisinya membaik. “Masih dalam penyelidikan penelusuran dan mencocokkan hasil pemeriksaan terhadap orang-orang yang kita anggap bisa memberikan informasi,” ucapnya. Kasus ini menjadi sorotan karena menunjukkan bentuk kekerasan yang ekstrem terhadap anak.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7984592/polisi-intens-cari-ortu-diduga-siksa-bocah-di-jaksel-tunawisma-diperiksa
Penulis : Arnelya NL