Kabaristimewa.id, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa Liang Ulu terus menjadikan infrastruktur sebagai fokus utama dalam agenda pembangunan tahun depan. Meski berbagai usulan telah disampaikan sejak lama, sejumlah proyek vital belum kunjung terlaksana. Kondisi ini membuat desa mendesak percepatan realisasi pembangunan.
Salah satu infrastruktur penting yang menjadi perhatian adalah Jalan Awang Long. Jalan ini menghubungkan Desa Liang Ulu dengan Kota Bangun Ilir dan dikenal sebagai jalur historis masyarakat setempat. Namun, hingga kini, jalur tersebut belum mendapatkan perbaikan yang layak meski telah berkali-kali diusulkan.
Kepala Desa Liang Ulu, Mulyadi, menyampaikan harapannya agar pembangunan bisa segera terwujud. “Harapan kami di tahun 2026, paling tidak jalan penghubung dan rehab BPU ini bisa terwujud. Karena kedua infrastruktur ini menjadi kebutuhan mendesak bagi masyarakat,” ungkapnya pada Senin, (15/09/2025).
Selain jalan, kondisi Balai Pertemuan Umum (BPU) juga dinilai sangat memprihatinkan. Gedung yang berdiri sejak tahun 2004 ini sering digunakan untuk kegiatan antar desa dan kecamatan. Bahkan, gedung tersebut pernah menjadi lokasi pelantikan kepala desa.
Menurut Mulyadi, fungsi BPU tidak sebatas kegiatan internal masyarakat Liang Ulu saja. “BPU tidak hanya berfungsi untuk kegiatan internal desa, tetapi juga menjadi pusat pertemuan bagi sebelas desa di kawasan hulu,” jelasnya. Oleh sebab itu, ia menilai perbaikan gedung tersebut sangat penting dan mendesak.
Tidak hanya itu, rencana pembangunan gedung prasarana umum di belakang kantor desa juga telah dipersiapkan. Fasilitas ini dirancang untuk memperkuat layanan publik dan mendukung beragam aktivitas warga. Meski demikian, pelaksanaan proyek tersebut masih terganjal persoalan anggaran.
Sampai saat ini, desa hanya mengandalkan bantuan dana dari pemerintah karena belum ada perusahaan yang memberikan dana tanggung jawab sosial (CSR). Mulyadi menegaskan bahwa keterbatasan anggaran menjadi hambatan terbesar. “Desa ini hanya bergantung pada pemerintah karena tidak ada CSR yang masuk,” ucapnya.
Dengan adanya kepemimpinan baru di tingkat kabupaten, Mulyadi berharap rencana pembangunan tidak terhenti. Ia menegaskan pentingnya dukungan dana tambahan. “Kami hanya berharap pemerintah kabupaten tetap melanjutkan program, dan semoga ada tambahan dana agar desa bisa bergerak lebih cepat. Infrastruktur ini sangat penting bagi masa depan Liang Ulu,” pungkasnya.
Adv/DiskominfoKukar








