34 Terluka, 11 Diamankan dalam Demo Pemakzulan Bupati Pati Sudewo

admin

Massa Demo di Kantor Bupati Pati. Foto/AFP

Kabaristimewa.id, Pati – Aksi demonstrasi besar-besaran yang terjadi di Kabupaten Pati pada Rabu (13/8/2025) berakhir dengan kericuhan. Ribuan massa yang menuntut mundurnya Bupati Sudewo awalnya melakukan unjuk rasa secara damai. Namun situasi berubah ketika tuntutan agar Bupati menemui massa tidak segera dipenuhi.

Ketika akhirnya Bupati Sudewo muncul dari kendaraan taktis milik petugas, ia mencoba meredakan suasana dengan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada warga. “Saya mohon maaf,” ucap Sudewo di depan kerumunan demonstran yang memadati halaman kantor bupati. Ia juga berjanji akan memperbaiki kinerja ke depannya.

Namun penyampaian maaf tersebut tidak serta-merta meredam amarah massa. Beberapa menit setelah pernyataan itu, kembali terjadi aksi lemparan berbagai benda seperti botol air mineral, alas kaki, hingga batu ke arah bupati dan aparat pengamanan. Salah satu ajudan terlihat menggunakan tameng untuk melindungi Sudewo dari lemparan.

Baca juga  Penusukan Berujung Pembakaran Rumah Kepala Kampung di Lampung Tengah

Kericuhan yang terus membesar mendorong DPRD Pati mengambil langkah politik. Ketua Pansus Pemakzulan Bupati, Teguh Bandang Waluyo, mengungkapkan bahwa lembaganya telah membentuk panitia khusus untuk membahas pemakzulan. “Kita sudah melakukan pembahasan, langkah yang diambil seperti apa,” jelasnya kepada wartawan di kantor DPRD Pati.

Bandang menyebutkan bahwa pansus akan fokus pada dugaan penunjukan ilegal Direktur RSUD RAA Soewondo Pati. Menurutnya, pengangkatan tersebut dianggap tidak sah berdasarkan surat dari BKN. “Besok akan rapat paripurna pansus lagi. Kami akan fokus pertama terkait dengan Direktur Soewondo,” ujarnya.

Baca juga  Kelompok ISIS Kembali Beraksi, Puluhan Warga Komanda Tewas

Sementara itu, Bupati Sudewo menyatakan penolakannya terhadap desakan mundur yang disuarakan massa. Ia menegaskan bahwa dirinya menjabat secara konstitusional dan demokratis. “Kalau saya dipilih oleh rakyat secara konstitusional… tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu,” tegasnya di Pendopo Kabupaten Pati.

Pihak kepolisian yang turun mengamankan aksi ini mencatat sebanyak 34 orang mengalami luka-luka, termasuk anggota Polri. Kapolsek Pati Kota, Iptu Heru Purnomo, menjadi salah satu korban dan kini masih dirawat di rumah sakit akibat benturan di kepala. “Kondisinya masih pusing karena kena benturan di kepala,” terang Kombes Pol. Agustinus dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jateng.

Baca juga  RSUD Muna Barat Ricuh, Keluarga Pasien Mengamuk hingga Rusak Fasilitas

Tidak hanya korban luka, kerusakan juga terjadi pada fasilitas kepolisian. Sebuah mobil milik Propam Polri dibakar massa. Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengonfirmasi insiden ini dan menyebut telah mengamankan 11 orang yang diduga menjadi provokator. “Saat ini pelaku menjadi provokator 11 yang kita lakukan pengamanan,” katanya.

Di tengah munculnya kabar simpang siur tentang korban jiwa, polisi akhirnya memastikan bahwa tidak ada warga yang meninggal dalam insiden tersebut. Sebelumnya, Teguh Bandang Waluyo sempat menyebut dua nama korban tewas, namun kemudian meralat pernyataannya. “Memang tidak ada korban jiwa, tadi saya hanya membacakan kabar dari masyarakat,” tuturnya.

Sumber : https://www.detik.com/jateng/berita/d-8059843/fakta-fakta-demo-bupati-pati-ricuh-34-orang-terluka-11-ditangkap?page=2
Penulis : Arnelya NL

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar