Demon Slayer vs Merah Putih: Duel Animasi di Bioskop Indonesia

admin

Poster Animasi Demon Slayer dan One for All

Kabaristimewa.id, Jelang Hari Kemerdekaan RI, dua film animasi tengah ramai diperbincangkan publik Tanah Air. Film Jepang Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle dan film lokal Merah Putih: One For All bakal bersaing di layar bioskop Indonesia. Kedua film ini dijadwalkan tayang berdekatan: Merah Putih hadir lebih dulu pada 14 Agustus, disusul Demon Slayer pada 15 Agustus.

Film Merah Putih: One For All digarap oleh Perfiki Kreasindo, dengan arahan sutradara Endiarto dan Bintang. Demi menyambut momen 17 Agustus, proses produksinya dipercepat hingga rampung dalam waktu kurang dari satu bulan. Tak tanggung-tanggung, biaya produksi film ini mencapai Rp 6,7 miliar untuk durasi tayang 70 menit.

Baca juga  Diselesaikan Damai, Kasus Kekerasan Dimas-Kiesha Tak Berlanjut ke Hukum

Di sisi lain, Demon Slayer: Infinity Castle, yang menjadi bagian dari waralaba Kimetsu no Yaiba, diketahui memerlukan waktu produksi hingga 3,5 tahun. Total dana yang dihabiskan untuk menggarap film ini mencapai Rp 6,3 triliun. “Studio Ufotable berhasil menciptakan kualitas animasi tinggi dengan anggaran terbatas,” tulis laporan tersebut.

Menariknya, netizen mulai membandingkan kualitas dan efisiensi produksi kedua film. Disebutkan bahwa satu episode serial Demon Slayer bahkan hanya menghabiskan sekitar Rp 1,1 miliar, jauh lebih rendah dibanding film lokal Merah Putih. “Fandom anime di Indonesia lagi heboh bandingin biaya produksi antara Merah Putih dan Kimetsu no Yaiba,” tulis sumber terkait.

Baca juga  Takjil Gratis “Dibayar” dengan Doa, Warga Tenggarong Padati War Takjil

Sejak tayang perdana di Jepang pada 15 Juli 2025, Infinity Castle langsung mencatatkan hasil fantastis. Dalam waktu singkat, film ini mengumpulkan pendapatan hingga Rp 197 miliar, melampaui pendapatan Mugen Train. Pada hari kedua, film ini mencetak rekor baru dengan pendapatan lebih dari Rp 329 miliar.

Seiring waktu, angka itu terus meningkat hingga menyentuh angka 5 miliar yen atau setara Rp 548 miliar. Hal tersebut membuat Infinity Castle dinobatkan sebagai film animasi terbaik peringkat ketujuh sepanjang masa. Capaian ini memperkuat posisi Demon Slayer sebagai salah satu animasi terlaris global.

Baca juga  Ayu Ting Ting Terancam Jalur Hukum Setelah Disomasi oleh Pencipta Lagu Asal Maluku

Kini publik Indonesia dihadapkan pada pilihan menarik di minggu Agustusan ini. Apakah akan menonton film animasi lokal yang bernuansa nasionalisme, atau memilih mengikuti petualangan Tanjiro dan kawan-kawan di Infinity Castle? Momen ini menjadi refleksi menarik bagi industri film nasional dalam menghadapi dominasi produk global.

Sumber : https://www.detik.com/pop/culture/d-8055222/bandingin-biaya-demon-slayer-vs-merah-putih-tayang-di-momen-agustusan

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar