Pelestarian Budaya Lewat Pendidikan: Kukar Tanamkan Seni Sejak Dini

admin

Ilustrasi. Tari Jepen. (sumber : tribunnews.com)

Kabaristimewa.id, Tenggarong – Melalui jalur pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara menanamkan kecintaan budaya kepada generasi muda. Program yang menyasar pelajar sekolah dasar ini menjadikan tari jepen sebagai media utama. “Kami mengajak anak-anak muda untuk terlibat dalam seni dan budaya sebagai bagian dari strategi pelestarian,” ujar Listiana Mugiyati.

Tari jepen yang dikenalkan mengalami sejumlah modifikasi gerakan untuk menyesuaikan dengan selera anak muda masa kini. Tujuannya agar tetap relevan namun tidak meninggalkan unsur tradisionalnya. “Modifikasi gerakan bertujuan agar tari jepen lebih segar dan relevan,” jelasnya.

Baca juga  Jembatan Sebulu Tahap II, Solusi untuk Konektivitas dan Ekonomi Wilayah Kukar

Kegiatan ini dilakukan secara langsung di sekolah dengan melibatkan guru dan siswa dalam latihan tari. Sekolah menyambut baik langkah tersebut dan berharap dapat berlangsung secara rutin. “Mereka menyambut baik program ini dan berharap bisa diadakan secara berkala,” tambah Listiana.

Pemerintah daerah pun melihat potensi besar dari sumber daya manusia (SDM) lokal yang perlu dibina secara terarah. Program ini menjadi langkah konkret untuk menggali potensi tersebut sambil memperkuat jati diri budaya. Menurut Listiana, pembinaan harus berkelanjutan agar hasilnya maksimal.

Baca juga  Dorongan Baru Kukar, Jalan Rp46 Miliar Siap Menghubungkan Kedang Ipil dengan Masa Depan

Ekstrakurikuler seni dinilai efektif sebagai sarana pembentukan karakter sekaligus promosi budaya lokal. Anak-anak bukan hanya belajar seni, tapi juga memahami makna di baliknya. Dengan demikian, pelestarian tidak sekadar simbolik, tapi benar-benar hidup dalam keseharian mereka.

Disdikbud Kukar juga menggandeng pelaku seni untuk mendukung pelaksanaan program ini. Kreativitas mereka sangat dibutuhkan agar pengenalan budaya tidak monoton. Generasi muda didorong untuk aktif dan tidak hanya menjadi penonton dalam pelestarian budaya.

Baca juga  Diskominfo Kukar Gelar Workshop SSN, Targetkan Prestasi Nasional

Dengan strategi berbasis pendidikan ini, pelestarian seni menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan. “Kami ingin seni dan budaya di Kukar tetap hidup,” kata Listiana. Program ini akan terus dikembangkan agar mencakup lebih banyak sekolah dan bentuk kesenian lainnya.

Pelibatan generasi muda sejak dini merupakan kunci agar warisan budaya daerah tidak punah. Disdikbud Kukar menilai bahwa pendidikan seni adalah investasi jangka panjang bagi keberlangsungan budaya lokal. Tradisi akan terus hidup jika anak-anak ikut serta menjaga dan mengembangkannya.

(Adv/DiskominfoKukar)

Berita-berita terbaru

Tinggalkan komentar